Keamanan komunikasi dalam lingkungan militer memainkan peran krusial dalam melindungi kerahasiaan informasi strategis. Dalam konteks ini, ponsel menjadi alat utama untuk pertukaran informasi terutama untuk TNI, dengan Aplikasi WAVE Mobile Communicator yang menjadi salah satu platform komunikasi yang digunakan. Dengan pertumbuhan ancaman siber yang terus berkembang, penting untuk membandingkan keamanan aplikasi ini pada dua jenis perangkat yang umum digunakan: ponsel hybrid dan ponsel konvensional. Ponsel hybrid, seperti Motorola LEX L11a yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), memiliki kemampuan untuk menggunakan beberapa jenis teknologi komunikasi, sementara ponsel konvensional hanya terbatas pada satu jenis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan keamanan Aplikasi WAVE Mobile Communicator pada kedua jenis perangkat tersebut menggunakan pendekatan digital forensik. Melalui pendekatan digital forensik yang didasarkan pada prinsip-prinsip keamanan komunikasi militer dan standar industri, penelitian ini akan mengeksplorasi kelemahan potensial dan tingkat kerentanan pada aplikasi tersebut. Metodologi ini mencakup akuisisi data forensik dari kedua jenis perangkat, analisis struktur aplikasi, serta identifikasi dan evaluasi potensi kerentanan keamanan. Penelitian ini juga akan memperhatikan kendala teknis yang mungkin mempengaruhi keamanan aplikasi pada masing-masing jenis perangkat. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perbandingan keamanan Aplikasi WAVE Mobile Communicator pada ponsel hybrid dan konvensional, serta mengidentifikasi area di mana satu jenis perangkat mungkin memiliki keunggulan keamanan dibandingkan dengan yang lain. Informasi ini akan bermanfaat dalam pengembangan strategi keamanan komunikasi militer yang lebih efektif dan responsif terhadap ancaman siber yang terus berkembang.
Copyrights © 2025