Skrining riwayat kesehatan digital BPJS merupakan salah satu pelayanan promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi peserta JKN. Berdasarkan hasil capaian skrining kesehatan digital tahun 2022 Puskesmas Cilebut hanya dapat meraih 38,37% peserta dari target yang ditentukan, padahal hasil skrining ini bermanfaat untuk mengetahui potensi resiko 4 penyakit tidak menular yaitu Diabetes Melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung coroner. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan skrining kesehatan digital dalam mendeteksi faktor resiko PTM pada pasien JKN di Puskesmas Cilebut Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan disain studi kasus. Penelitian dilakukan berdasarkan model implementasi kebijakan George Edward III yang meliputi: Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Hasil dari penelitian ini masih ada beberapa kendala dalam pemanfaatan skrining yaitu: (a) komunikasi: masih ada peserta JKN yang belum mengetahui anjuran skrining sehingga dibutuhkan sosialisasi secara berkala baik oleh pihak BPJS maupun Puskesmas. (b) sumber daya manusia : Kendala keterbatasan petugas di Puskesmas Cilebut, hanya 1 orang pelaksana sekaligus penanggung jawab skrining, (c) struktur birokrasi: belum adanya grup khusus penanggung jawab skrining dengan BPJS sehingga komunikasi tidak berjalan 2 arah, (d) disposisi: adanya sikap keberatan dari petugas di Puskesmas karena harus melakukan tugas ganda selain tugas pokoknya. (e) Implementasi: Hasil skrining Riwayat Kesehatan digital di Puskesmas Cilebut belum dapat mendeteksi faktor resiko 4 penyakit tidak menular sesuai harapan, karena sebagian besar peserta dengan resiko tinggi sudah mengetahui penyakit yang mereka derita dan cukup banyak peserta yang tidak melanjutkan ke jenjang skrining sekunder.
Copyrights © 2023