Penelitian ini mengkaji pluralitas agama dan budaya dalam dinamika masyarakat perkotaan, dengan fokus pada Kota Kuala Tungkal Jambi sebagai studi kasus. Pluralitas agama dan budaya di Kota Kuala Tungkal Jambi memberikan dampak yang beragam, termasuk kerjasama, hidup berdampingan dengan batasan tertentu, dan potensi konflik. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual teori Joachim Wach tentang tiga unsur ekspresi keagamaan: doktrin, ritual, dan fellowship untuk memahami bagaimana agama tercermin dalam kehidupan masyarakat. Doktrin agama membentuk pandangan dunia dan moralitas, yang tercermin dalam pemahaman tentang pluralisme agama di Kota Kuala Tungkal Jambi. Praktik keagamaan cenderung moderat, mendorong toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Komunitas agama Islam, Kristen, Katolik dan Konghucu memiliki peran penting dalam mempromosikan pluralitas agama dan konversi agama tanpa konflik. Faktor-faktor seperti keyakinan, keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial memengaruhi kesadaran beragama masyarakat. Lembaga-lembaga keagamaan juga memainkan peran penting dalam menjaga toleransi dan kerukunan, serta membangun unsur fellowship di antara berbagai komunitas agama. Pemimpin agama berkontribusi pada pengembangan kesadaran beragama yang harmonis. Kehidupan perkotaan yang serba cepat dan lembaga pendidikan juga memengaruhi unsur fellowship dan pemahaman antar agama. Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang kerukunan antarumat beragama di Kota Kuala Tungkal Jambi yang dapat menjadi contoh positif dalam masyarakat multikultural.
Copyrights © 2023