Artikel ini membahas dinamika ortodoksi dan heterodoksi di kalangan Muslim India, yang mencerminkan kompleksitas keagamaan dalam komunitas Muslim di subkontinen tersebut. Ortodoksi dalam Islam di India sering dikaitkan dengan aliran Sunni tradisional yang memegang teguh ajaran-ajaran yang dianggap murni dan sesuai dengan syariat. Namun, realitas sosial dan sejarah India yang kaya dan beragam telah memunculkan berbagai bentuk heterodoksi di kalangan Muslim, termasuk praktik-praktik keagamaan yang bercampur dengan tradisi lokal, budaya sufi, dan pengaruh Hindu. Heterodoksi ini sering kali berwujud dalam bentuk gerakan-gerakan sufi, yang menekankan mistisisme dan hubungan langsung dengan Tuhan, serta praktik-praktik ritual yang mungkin tidak sepenuhnya sejalan dengan ajaran ortodoks Islam. Contohnya, ziarah ke makam sufi, penggunaan musik dalam ibadah, dan kepercayaan pada kekuatan spiritual wali-wali sufi. Di sisi lain, pengaruh kolonialisme, modernisasi, dan kebangkitan gerakan reformis juga turut membentuk perdebatan mengenai ortodoksi dan heterodoksi di kalangan Muslim India. Gerakan seperti Deobandi dan Ahl-i Hadith menekankan pentingnya kembali kepada ajaran Islam yang murni dan menolak praktik-praktik yang dianggap bid'ah atau menyimpang. Konflik antara ortodoksi dan heterodoksi ini tidak hanya mempengaruhi praktik keagamaan, tetapi juga identitas sosial dan politik Muslim di India. Meskipun terdapat ketegangan, keduanya terus hidup berdampingan, mencerminkan keragaman dan dinamika Islam di India yang terus berkembang.
Copyrights © 2000