Artikel ini mengeksplorasi kegelisahan Peter L. Berger terhadap persepsi umum di Amerika tentang sosiologi, yang sering kali dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai lelucon, terutama dibandingkan dengan psikologi. Mispersepsi ini muncul karena kurangnya pemahaman tentang sosiologi, yang sering kali disamakan dengan pekerjaan sosial. Sosiologi sebenarnya adalah usaha untuk memahami masyarakat, bukan sekadar praktik sosial. Dalam konteks sosiologi agama, disiplin ini bertujuan untuk memahami agama sebagai fenomena sosial yang integral, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendiri sosiologi seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx. Sayangnya, kajian agama dalam sosiologi kontemporer mengalami penurunan, dengan fokus yang lebih besar pada sekularisasi. Namun, dengan kebangkitan minat terhadap agama di berbagai belahan dunia, sosiologi agama kembali mendapatkan perhatian. Kajian agama dalam sosiologi adalah kajian penting dan mendasar, yang sesungguhnya mencerminkan inti dari sosiologi itu sendiri.
Copyrights © 2000