<![CDATA[Polda Kaltim, dikenal sebagai Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kalimantan Timur, Indonesia. Mereka juga aktif terlibat dalam penanganan kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, kejahatan siber, dan tindak kriminal lainnya. Oleh karena itu, sebagai lembaga pemerintah, penting bagi mereka untuk memberikan informasi yang cepat, jelas, dan akurat kepada masyarakat untuk membangun Citra yang baik. Upaya kepolisian untuk menjaga Citra positif mereka sejalan dengan teori public relations yang dikemukakan oleh Rheinald Kasali. Mereka mengadopsi pendekatan strategis yang mengandalkan konsep-konsep komunikasi dari Model Lasswell dengan lima pertanyaan kunci yaitu siapa yang terlibat (who), apa yang disampaikan (what is said), melalui saluran apa (communication channel), kepada siapa (to whom), dan apa dampaknya (what effect). Penelitian ini bertujuan mengungkap upaya yang dilakukan oleh Humas Polda Kaltim dalam menjaga citra positif Polda Kaltim pada tahun 2022. Peneliti menggunakan teknik analisis data dan model interaksi yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman untuk mencapai tujuan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan Polri perlu memperhatikan aspek penting dalam komunikasi dengan masyarakat. Pertama, mereka harus memastikan bahwa personel memiliki integritas, kompetensi, dan moralitas yang tinggi. Kedua, pesan yang disampaikan kepada masyarakat harus akurat, transparan, relevan, dan menyoroti prestasi, layanan, serta komitmen Polri terhadap keamanan dan keadilan. Ketiga, Polri perlu memilih saluran komunikasi yang tepat, Keempat, pesan harus ditujukan kepada berbagai kelompok dalam masyarakat, dengan memahami kebutuhan dan kepentingan mereka. Terakhir, Polri harus memantau dampak dari pesan yang disampaikan untuk memastikan mereka mencapai tujuan dalam mempertahankan cira positif dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.]]>
Copyrights © 2024
