<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Satuan Intelijen Keamanan Polres Kutai Kartanegara dalam membangun kemitraan dengan masyarakat Kecamatan Tenggarong. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori komunikasi partisipatoris yang terkait dengan konsep strategi komunikasi. Konsep ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi lebih baik lagi maka segala sesuatu harus dikaitkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell. Komponen tersebut diantaranya Who (Siapa): Identifikasi pelaku atau sumber pesan dalam proses komunikasi. Says What (Mengatakan Apa), In Which Channel (Dalam Saluran Apa). To Whom (Kepada Siapa). With What Effect (Dengan Dampak Apa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak Sat Intelkam telah melakukan kegiatan pencegahan, Sosialisasi terkait keamanan Kamtibmas dan telah melakukan kegiatan kemitraan dengan tokoh-tokoh berpengaruh. Kemudian Sat Intelkam Polres Kutai Kartanegara telah melakukan Upaya untuk mengurangi Potensi gangguan Kamtibmas dengan menjalin kemitraan dengan Masyarakat. Lalu terkait dengan kemitraan yang dilakukan di anggap sangat berpengaruh terhadap keamanan Kamtibmas walaupun berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa masih terdapat peningkatan terhadap gangguan kamtibmas diwilayah Kab. Kutai Kartanegara yaitu terdapat kenaikan pada laporan polisi sebanyak 128 kasus dan penyelesaian perkara naik menjadi 110 kasus dan terkait dengan penyalahgunaan Narkotika terdapat kenaikan pada laporan polisi sebanyak 15 kasus dan penyelesaian perkara naik menjadi 10 kasus. Dengan adanya kenaikan yang terjadi disebabkan jumlah penduduk yang semakin padat sehingga hal tersebut juga berpengaruh pada situasi dan kondisi keamanan Kamtibmas. Pihak Sat Intelkam telah melakukan Upaya pencegahan dengan melakukan kegiatan kemitraan namun hal tersebut hanya bukan sekedar untuk menurunkan potensi gangguan]]>
Copyrights © 2024
