Urbanisasi yang pesat di Kota Makassar memunculkan tantangan ekologis yang signifikan, seperti degradasi lingkungan, banjir, dan berkurangnya ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi tata ruang kota ramah lingkungan melalui pendekatan ekologis, dengan mengacu pada teori Cities as Sustainable Ecosystems dari Newman dan Jennings. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan studi kasus dan wawancara terhadap pemangku kepentingan. Penelitian menemukan bahwa strategi seperti pengembangan lorong garden, revitalisasi ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah berbasis komunitas, serta zonasi ekologis dalam RDTR telah diimplementasikan secara parsial. Namun, sejumlah tantangan masih menghambat keberhasilan strategi ini, antara lain dominasi pendekatan teknokratis, kurangnya integrasi lintas sektor, minimnya data ekologis spasial, dan keterlibatan masyarakat yang tidak berkelanjutan. Rekomendasi strategis meliputi penguatan zonasi ekologis, pembangunan infrastruktur hijau, integrasi transportasi rendah karbon, digitalisasi tata ruang dengan monitoring partisipatif, dan insentif bagi pembangunan ramah lingkungan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan model perencanaan kota berkelanjutan di Indonesia yang adaptif, inklusif, dan berbasis ekologi.
Copyrights © 2025