<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui status ketahanan pangan petani jagung di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna ;(2) mengetahui persepsi petani jagung terhadap perubahan iklim di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna; dan (3) menilai dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan bagi petani jagung di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2024, di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Populasi dalam penelitian ini yaitu 31 petani di Desa Wantiworo dan 36 petani di Desa Bea dan sample diambil secara simple random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data Status Ketahanan Pangan dilakukan dengan menggunakan modul ketahanan pangan rumah tangga yang dikembangkan oleh United States Departement Of Agriculture dan Analisis Deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani di Kecamatan Kabawo sebesar , 37,31% berada pada status ketahana pangan marjinal ,59,70% dalam status ketahanan pangan rendah, 2,98 % berada pada status ketahanan pangan sangat rendah dan 0% status ketahanan pangannya tinggi. Ini berarti, sebanyak 37,31% rumah tangga berada dalam tingkat “tahan pangan” (food secure), sedangkan sisanya sebanyak 62,69% berada pada status “rawan pangan” (food insecure). Persepsi petani terhadap perubahan iklim antara lain yaitu terjadi kenaika suhu, waktu datangnya musim hujan dan musim kemarau tidak menentu, frekuensi dan intensitas curah hujan menjadi tidak menentu, dan frekuensi terjadinya banjir. Dampak perubahan iklim meliputi; sulitnya memprediksi musim tanam, peningkatan hama dan penyakit, berkurangnya ketersediaan air, risiko gagal panen meningkat, kualitas hasil menurun, penurunan produksi, dan risiko kerugian usahatani menigkat.. Strategi adaptasi yang dominan digunakan untuk mengurangi usahatani adalah melakukan pengumpulan air hujan yaitu sebanyak 94,0% responden. ]]>
Copyrights © 2024
