Penelitian ini bertujuan untuk menguji unsur-unsur kecurangan pada teori fraud hexagon dalam medeteksi kecurangan laporan keuangan. Fraud hexagon diproksikan dengan enam variabel yang terdiri dari elemen stabilitas keuangan, ineffective monitoring, pergantian auditor, pergantian direksi, arogansi dan government project yang dihipotesiskan berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Populasi penelitian terdiri dari perusahaan-perusahaan sektor kesehatan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2021- 2023. Prosedur pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, menghasilkan 25 sampel perusahaan selama periode tiga tahun dan total 75 titik data observasi. Penelitian ini termasuk penelitian sekunder dimana data penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan (annual report) yang diperoleh dari situs resmi perusahaan atau situs resmi BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik yang diolah menggunakan IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas keuangan, ineffective monitoring, dan government project berpengaruh dalam mendeteksi adanya indikasi kecurangan laporan keuangan. Faktor-faktor lain seperti pergantian auditor, pergantian direksi, dan arogansi yang diukur dengan foto CEO tidak berpengaruh dalam mendeteksi adanya indikasi kecurangan laporan keuangan. Kata Kunci : Kecurangan laporan keuangan, stabilitas keuangan, ineffective monitoring, pergantian auditor, pergantian direksi, arogansi, government project
Copyrights © 2025