Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) melalui Logika Fuzzy sebagai strategi inovatif untuk mengatasi permasalahan jejak karbon dan mendorong keberlanjutan lingkungan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan model pendukung keputusan yang mampu mengevaluasi dan mengurangi emisi karbon pada tingkat individu maupun organisasi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor perilaku dan lingkungan. Model ini menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference System/FIS) yang mengintegrasikan masukan seperti penggunaan energi, metode transportasi, dan praktik pengelolaan sampah untuk menghitung skor jejak karbon. Sistem dikembangkan menggunakan algoritma yang dirancang berdasarkan prinsip logika fuzzy, sehingga dapat diadaptasi di berbagai platform dan skenario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logika fuzzy mampu menangani ketidakpastian dan variasi perilaku manusia dengan lebih efektif, serta memberikan penilaian yang lebih kontekstual dibandingkan metode konvensional. Pendekatan ini menunjukkan potensi besar untuk diterapkan dalam sistem pemantauan keberlanjutan, alat edukasi publik, dan perencanaan lingkungan cerdas. Studi ini menyimpulkan bahwa integrasi logika fuzzy dalam sistem AI dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara lingkungan dan mendukung keseimbangan ekologi jangka panjang.
Copyrights © 2025