Sindrom blame the woman atau menyalahkan perempuan atas suatu permasalahan, menjadi isu sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, perempuan menjadi pihak yang bertanggung jawab ketika suatu permasalahan yang buruk terjadi. Perempuan dianggap sebagai pihak yang licik dan provokatif sehingga memunculkan permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui resepsi pembaca terkait salah satu artikel yang membahas mengenai sindrom blame the woman yaitu Narasi.tv dengan judul “Mengenal Sindrom Blame the Woman, Ketika Perempuan Selalu Dipandang Negatif”. Metode penelitian menggunakan wawancara mendalam dengan narasumber terpilih yang mewakili pengirim pesan yaitu penulis artikel serta tujuh penerima pesan yang merupakan pembaca artikel mengenai blame the woman syndrome di Narasi.tv. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa narasumber penerima pesan menempati tiga posisi menurut teori encoding-decoding Stuart Hall dengan tiga faktor yaitu frameworks of knowledge (kerangka pengetahuan), relations of production (relasi produksi), serta technical infrastructure (infrastruktur teknis). Tiga posisi tersebut mencakup posisi dominan-hegemonis yang meresepsi secara utuh artikel sama dengan maksud penulis, posisi negosiasi yang meresepsi sesuai tujuan penulis tetapi disesuaikan dengan interpretasi masing-masing individu, serta posisi oposisi yang menolak secara utuh makna yang ingin disampaikan penulis.
Copyrights © 2024