Banyak studi sebelumnya telah mengungkap bahwa kebudayaan lokal seringkali menjadi piranti penting dalam pelestarian lingkungan. Ini menjadi basis asumsi bahwa pelestarian sumber daya alam salah satunya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan. Terkait dengan itu, studi ini tertarik untuk mengeksplorasi kearifan lokal dan budaya konservasi hutan pada masyarakat Kalaodi, Pulau Tidore. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa studi ini memperkuat temuan dari studi-studi sebelumnya tentang kebudayaan lokal sebagai mekanisme perlindungan lingkungan alam. Secara spesifik studi ini berkontribusi pada aspek pengayaan informasi tentang kearifan lokal dalam pengelolaan hutan dengan menyajikan kasus spesifik pada masyarakat Kalaodi di Pulau Tidore. Selain itu, walaupun dengan informasi terbatas, studi ini juga mengungkap bahwa walaupun perubahan status hutan telah melahirkan pro-kontra dalam masyarakat, kearifan lokal dalam pengelolaan hutan tersebut relatif terjaga. Studi ini juga menawarkan beberapa model revitalisasi kearifan lingkungan yang bisa dilakukan untuk memelihara lingkungan alam Kalaodi.
Copyrights © 2024