Latar Belakang: Peningkatan kualitas hidup lansia dapat dilakukan melalui olahraga. Olahraga yang baik untuk lansia adalah olahraga aerobik yang dapat meningkatkan kelenturan sendi, kekuatan tulang, otot dan mengoptimalkan fungsi jantung. Selain itu program berbasis latihan meliputi gejala ketidakseimbangan atau vestibular yaitu dengan gaze stability exercise. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan aerobik dan latihan vestibular terhadap kualitas hidup lansia. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan rancangan pre-test and post-test two group design, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 40 orang lansia, program latihan 3x seminggu selama 4 minggu. Instrumen penelitian kuesioner WHOQOL Bref yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan hasil nilai uji validitas sebesar 0,390 sampai dengan 0,798 sedangkan hasil uji reliabilitas sebesar 0,941, dan analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis. Hasil dan pembahasan: Hasil uji hipotesis I dan II menggunakan uji t berpasangan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh latihan aerobik dan latihan vestibular terhadap kualitas hidup lansia (P = 0,00) p < 0,05). Uji hipotesis III menggunakan uji t sampel independen menunjukkan bahwa latihan aerobik memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada latihan vestibular terhadap kualitas hidup lansia (p = 0,772 p > 0,05). Kesimpulan: adalah latihan aerobik memiliki nilai rata-rata lebih tinggi terhadap kualitas hidup lansia.
Copyrights © 2025