Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan yaitu pre-experimental design tipe one-shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VII program studi pendidikan matematika FKIP UNSIKA tahun ajaran 2014-2015 yang mengontrak mata kuliah analisis real lanjut sebanyak 38 mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data instrumen tes diperoleh kesimpulan bahwa Pada taraf kepercayaan 95% tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa kemampuan berpikir deduktif aksiomatik mahasiswa menggunakan teknik probing-prompting pada mata kuliah analisis real lanjut secara signifikan lebih besar dari 75% dari kriteria ideal yang ditetapkan. Selanjutnya hasil analisis data instrumen non tes menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam berpikir deduktif aksiomatik menggunakan teknik probing-prompting pada mata kuliah analisis real lanjut, yaitu: (1) kesulitan dalam membaca simbol-simbol matematis; (2) kesulitan dalam memahami definisi, aksioma, postulat, dan teorema (3) kesulitan memulai dan melakukan proses pembuktian; (4) kesulitan memilih dan menggunakan definisi, aksioma, postulat, atau teorema untuk melakukan pembuktian; dan (5) kesulitan menerapkan definisi, aksioma, postulat dan teorema pada permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam berpikir deduktif aksiomatik pada mata kuliah analisis real lanjut adalah: (1) faktor teknis; (2) faktor habit of mind, (3) faktor penguasaan materi dan (4) faktor intensitas latihan. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Deduktif Aksiomatik, Teknik Probing-Prompting
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016