Abstrak Kerusakan jalan yang tidak teratasi dengan baik dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, sehingga kondisi ini harus segera diantisipasi dengan berupa proses identifikasi dan evaluasi terhadap kinerja perkerasan baik itu secara empiris, mekanistik-empiris, ataupun kolaborasi antara keduanya. Pada metode empiris, solusi alternatif yang dapat diberikan adalah berupa analisis Pavement Condition Index (PCI) dan Surface Distress Index (SDI), sedangkan pada metode mekanistik-empiris solusi alternatif yang dapat diberikan adalah analisis software KENPAVE. Ruas Jalan Yogyakarta-Pulowatu merupakan jalan provinsi dengan kondisi volume lalulintas kendaraan tinggi serta memiliki kerentanan terhadap penurunan kinerja, sehingga ruas ini dipilih sebagai objek yang akan dianalisis menggunakan kolaborasi dua metode analisis. Pada metode empiris, kondisi ruas jalan memiliki nilai PCI sebesar 31,68 (very poor) dengan saran penanganan berupa major maintenance, sedangkan pada nilai SDI didapatkan angka 267,25 (rusak berat) dengan saran penanganan berupa rehabilitasi jalan. Pada metode mekanistik-empiris, desain eksisting teridentifikasi tidak mencapai umur rencana 20 tahun dan disarankan untuk melakukan redesain menggunakan kriteria FFF6 agar desain dapat memenuhi standar umur rencana. Kata kunci: PCI, SDI, KENPAVE, Penilaian Kondisi, Kerusakan Jalan Abstract Road deterioration, if left unaddressed, can significantly disrupt economic activities and community mobility. Hence, it is imperative to promptly anticipate this condition through the identification and evaluation of pavement performance, whether through empirical methods, mechanistic-empirical approaches, or a combination of both. In empirical methods, potential solutions may involve analyzing the Pavement Condition Index (PCI) and Surface Distress Index (SDI), while in mechanistic-empirical approaches, solutions may entail utilizing KENPAVE software for analysis. The Yogyakarta-Pulowatu Road, a provincial thoroughfare experiencing high traffic volume, is prone to performance deterioration, making it a prime candidate for analysis using both methods. In the empirical method, the road segment registers a PCI value of 31.68 (very poor), suggesting the need for major maintenance, whereas the SDI value stands at 267.25 (severely damaged), indicating the necessity for road rehabilitation. In the mechanistic-empirical method, the existing design is identified as not meeting the planned 20-year lifespan and is recommended to redesign using the FFF6 criteria to meet the planned lifespan standards. Keywords: PCI, SDI, KENPAVE, Condition Assesment, Road Damage
Copyrights © 2024