ISPA merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tingginya angka kejadian ISPA di NTT, yang mencapai 36,3%, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi sanitasi rumah yang buruk, status gizi rendah, cakupan imunisasi yang rendah, serta kebiasaan penggunaan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi peran Puskesmas dalam pencegahan ISPA di NTT. Metode yang digunakan adalah systematic review. Sebanyak 1.213 artikel diseleksi dari Google Scholar dan Garuda, dan setelah melalui kriteria eksklusi, diperoleh tujuh artikel yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Puskesmas berperan strategis dalam pencegahan ISPA melalui edukasi kesehatan, peningkatan cakupan imunisasi, perbaikan sanitasi lingkungan, deteksi dini kasus, serta advokasi kebijakan kesehatan. Namun, implementasi program masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan sumber daya, tantangan geografis, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Upaya pencegahan yang terintegrasi dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan optimalisasi peran Puskesmas, diharapkan angka kejadian ISPA di NTT dapat ditekan, sehingga tercapai masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari penyakit ini. Penelitian ini memberikan landasan untuk perbaikan kebijakan dan intervensi kesehatan berbasis masyarakat.
Copyrights © 2025