Penyakit berbasis lingkungan seperti skabies masih menjadi penyebab masalah kesehatan terbesar bagi masyarakat Indonesia khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor risiko kejadian skabies di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024. Desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode deskriptif dan survei analitik melalui pendekatan cross-sectional dengan teknik non-probability sampling dengan teknik cluster sampling terhadap 93 orang narapidana. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian menunjukkan umur dan sistem pengelolaan air limbah memiliki nilai p value > 0,05, variabel pengetahuan (0,016), penggunaan handuk (0,000), menjemur handuk (0,011), frekuensi mandi (0,005), penggunaan sabun (0,009), penggunaan pakaian bergantian (0,004), kebersihan tempat tidur (0,020), jumlah penggunaan air (0,003) nilai < 0,05. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dan sistem pengelolaan air limbah dengan kejadian skabies serta ada hubungan antara pengetahuan, penggunaan handuk, menjemur handuk, frekuensi mandi, penggunaan sabun, penggunaan pakaian bergantian, kebersihan tempat tidur dan jumlah penggunaan air dengan kejadian skabies di Lapas Kelas II A Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Copyrights © 2025