Kemacetan lalu lintas merupakan persoalan yang terus mengalami peningkatan, khususnya di wilayah perkotaan seperti Kota Padang. Salah satu lokasi yang menjadi titik rawan kemacetan adalah di Simpang Bundaran DPRD Provinsi Sumatera Barat. Di lokasi ini ditemukan panjang antrian dan waktu tundaan yang tinggi, yang disebabkan oleh desain simpang yang kurang efisien, keberadaan bundaran yang tidak berada di posisi simetris, serta perilaku pengguna jalan yang kurang disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang eksisting dengan menggunakan metode MKJI 1997 dan PKJI 2023, serta melakukan perencanaan ulang terhadap geometri simpang untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas. Metode penelitian mencakup pengumpulan data volume lalu lintas, data geometrik, dan data sinyal yang diperoleh dari hasil survei di lapangan. Kemudian, dilakukan analisis kapasitas serta tingkat pelayanan dengan pendekatan teoritis dan simulasi mikroskopik menggunakan perangkat lunak Autodesk Civil 3D dan PTV VISSIM. Hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi simpang saat ini menghasilkan panjang antrian hingga 55,30 meter dan rata-rata tundaan sebesar 47,61 detik per satuan mobil penumpang (smp). Alternatif perencanaan ulang dilakukan dengan menghapus bundaran dan mengganti konfigurasi simpang menjadi simpang bersinyal dengan rancangan geometri yang lebih optimal. Hasil simulasi desain tersebut menunjukkan peningkatan kinerja simpang, ditandai dengan menurunnya panjang antrian menjadi 23,99 meter dan tundaan menjadi 16,58 detik per smp. Dengan demikian, perencanaan ulang ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi arus lalu lintas dan diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perbaikan manajemen lalu lintas di simpang-simpang strategis lainnya di Kota Padang.
Copyrights © 2025