Kota Bukittinggi merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan gempa tinggi karena terletak di jalur aktif Sesar Sumatera serta dikelilingi oleh dua gunung api aktif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan zonasi kegempaan berdasarkan parameter perioda dominan dan amplifikasi tanah. Data mikrotremor dari 55 titik dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk memperoleh nilai frekuensi alami (f0) dan amplifikasi (A0). Selanjutnya dihitung indeks kerentanan seismik (Kg) dan kecepatan gelombang geser (Vs). Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah dengan tanah lunak memiliki nilai amplifikasi dan perioda yang tinggi, sehingga lebih rentan terhadap dampak gempa. Zona kegempaan dibagi menjadi tiga: tinggi, sedang, dan rendah. Informasi ini penting untuk mitigasi bencana dan perencanaan pembangunan infrastruktur tahan gempa.
Copyrights © 2025