Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Padang yang tidak sebanding dengan pertumbuhan infrastruktur transportasi menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas di berbagai ruas jalan, termasuk pada persimpangan. Risiko terjadinya kecelakaan yang hampir terjadi (near-missed accident) pada persimpangan meningkat seiring dengan jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas persimpangan yang seharusnya. Simpang tak bersinyal memiliki potensi konflik lalu lintas yang lebih tinggi dikarenakan pengendara cenderung saling memaksakan prioritas dalam pergerakannya. Salah satu persimpangan yang mengalami permasalahan tersebut adalah Persimpangan Jalan Dr. Wahidin – Jalan Parak Pisang – Jalan Seberang Padang Utara I – Jalan Kesatria, yang terletak di wilayah Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keseriusan konflik lalu lintas menggunakan metode Traffic Conflict Technique (TCT), mengidentifikasi tingkat konflik berdasarkan piramida keselamatan, menganalisis hubungan volume lalu lintas terhadap jumlah konflik, serta mengidentifikasi solusi untuk meminimalisir konflik di persimpangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,80% dari 1.077 konflik yang teridentifikasi adalah serious conflict, dengan tipe konflik yang dominan yaitu crossing. Dari analisis korelasi juga ditemukan bahwa semakin rendah volume lalu lintas, semakin tinggi jumlah konflik yang terjadi. Berdasarkan hasil tersebut, simpang ini dikategorikan sebagai near accident dan perlu dilakukan rekayasa lalu lintas. Adapun rekayasa lalu lintas yang dapat dilakukan yaitu seperti pemasangan flashing amber light, serta pemasangan marka jalan dan rambu lalu lintas.
Copyrights © 2025