Penelitian ini dilatar belakangi oleh frekuensi banjir yang tinggi di DAS Batang Kuranji, Kota Padang. Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai dan curah hujan dengan intensitas tinggi yang melebihi kapasitas saluran air. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan genangan banjir, mengidentifikasi daerah rawan banjir, menggunakan perangkat lunak HEC-RAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hidrologi dengan metode HSS Nakayasu untuk menghitung debit puncak dan pemodelan hidraulika menggunakan HEC-RAS 2D untuk sebaran Luasan memprediksi tinggi muka air. Data yang digunakan adalah data sekunder, termasuk data topografi (DEM) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan data curah hujan harian dari tahun 2015 hingga 2024. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa debit puncak banjir meningkat seiring dengan peningkatan kala ulang. Untuk kala ulang 50 tahun, debit puncaknya adalah 938,54 m³/s, sedangkan untuk kala ulang 100 tahun adalah 1030,77 m³/s. Simulasi hidrolika menggunakan HEC-RAS menunjukkan bahwa Sungai Batang Kuranji tidak dapat menampung debit air sebesar itu, sehingga terjadi luapan. Luas genangan banjir yang dihasilkan adalah 33,9 km² untuk kala ulang 50 tahun dan 38,6 km² untuk kala ulang 100 tahun. Berdasarkan temuan ini, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang berfokus pada normalisasi sungai dan desain tanggul sebagai langkah mitigasi banjir.
Copyrights © 2025