Penuaan kulit disebabkan oleh faktor lingkungan, gaya hidup, dan paparan sinar matahari. Pencegahan penuaan kulit dapat diatasi dengan penggunaan kosmetik yang mengandung senyawa isoflavon. Isoflavon diketahui dapat memperlambat proses penuaan kulit. Biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa isoflavon yang mengandung fitoestrogen, antioksidan yang mampu mencegah proses penuaan kulit dengan merangsang dan meningkatkan kadar produksi kolagen dan asam hialuronat pada sel fibroblas kulit. Potensi biji kedelai ini akan dimanfaatkan pada pembuatan krim ekstrak etanol biji kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi komponen asam stearat dan setil alkohol pada formula krim ekstrak etanol biji kedelai. Metode penelitian diawali dengan melakukan ekstraksi biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil ekstrak kental yang diperoleh kemudian dilakukan uji skrining fitokimia, selanjutnya, ekstrak etanol biji kedelai diformulasi menjadi sediaan krim. Optimasi formula krim dilakukan pada komponen asam stearat dan setil alkohol. Krim dibuat berdasrkan 7 run formula dengan asam stearat pada rentang konsentrasi 1-10% dan setil alkohol dengan rentang konsentrasi 2% - 10%. Optimasi formula menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan parameter pH, viskositas, uji daya lekat, daya sebar sebagai respon. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kedelai mengandung alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid/steroid. Formula krim optimal, diperoleh pada konsentrasi asam stearat 16,7%. dan 2,3% setil alkohol. Formula optimal memiliki pH 6,03 ± 0,04, viskositas 250 ± 0,00 dPas, daya lekat 12,33 ± 0,11 detik, daya sebar 18,79 ± 1,33 g.cm/detik.
Copyrights © 2025