Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan signifikan di Indonesia karena meningkatkan risiko komplikasi seperti persalinan prematur, perdarahan, dan bayi berat lahir rendah. Walaupun prevalensi menurun dari 48,9% (2018) menjadi 27,7% (2023), kasus anemia tetap banyak ditemukan di fasilitas pelayanan primer, termasuk Klinik Persalinan Rumah Ungu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Klinik Persalinan Rumah Ungu tahun 2025 serta mengidentifikasi faktor paling dominan yang berhubungan dengan kejadian anemia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil di Klinik Persalinan Rumah Ungu yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan catatan KIA, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk mengetahui hubungan variabel dan faktor dominan. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami anemia adalah multipara, berpendidikan rendah, tidak bekerja, berstatus ekonomi rendah, memiliki status gizi kurang, tidak patuh mengonsumsi tablet Fe, serta berpengetahuan rendah. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara paritas, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, status gizi, kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia (p < 0,05). Faktor paling dominan yang memengaruhi anemia adalah kepatuhan dalam mengonsumsi tablet Fe. Kepatuhan konsumsi tablet Fe merupakan faktor dominan yang memengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil. Disarankan agar ibu hamil meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD serta memperoleh edukasi yang cukup mengenai anemia. Klinik diharapkan lebih intensif dalam memberikan edukasi dan pemantauan, sedangkan institusi pendidikan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan ajar dan referensi penelitian selanjutnya.
Copyrights © 2025