Beberapa pakar psikologi dan parenting mengingatkan pada guru dan orang tua untuk menghindari penggunaan kata âjanganâ dalam mendidik anak, karena hal tersebut akan menjadikan anak tertekan serta menganggap bahwa dunia ini penuh dengan aturan yang menekan. Sementara itu, dalam Al-Qurâan tidak sedikit ayat yang menggunakan kata âÙØ§â bermakna âjanganâ, bahkan lebih dari 300 ayat menggunakan kata tersebut.Penelitian ini menemukan bahwa ayat-ayat yang mengandung kata âÙØ§â bermakna âjanganâ dalam Al-Qurâan dan Terjemahnya, yang diterbitkan Kementerian Agama RI tahun 2012 terdapat dalam 358 ayat yang tersebar dalam 64 Surat. Ayat yang mengandung kata âÙØ§â bermakna âjanganâ dapat dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu Akidah, Akhlak, dan Syariat. Selain tiga bidang tersebut, beberapa ayat Al-Qurâan yang di dalamnya terdapat kata âÙØ§â bermakna âjanganâ merupakan sebuah doâa dan kisah-kisah masa lampau yang tertulis dalam Al-Qurâan, sehingga bukan termasuk ayat-ayat larangan yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam.Ayat-ayat yang mengandung larangan pada bidang Akhlak memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dengan bidang lainnya, karena bidang tersebut mencakup beberapa aspek kehidupan, baik berhubungan dengan Sang Pencipta, manusia, alam, dan diri sendiri. Sedangkan, untuk terbanyak kedua adalah dalam bidang Akidah, di dalamnya terdapat ayat larangan dengan redaksi yang sama diulang berkali-kali pada ayat ataupun surat yang berbeda. Tampaknya Allah bermaksud untuk memberikan penekanan lebih terhadap pendidikan Islam, terutama keimanan kepada Allah Swt. Ayat larangan pada bidang Syariat lebih sedikit dibandingkan dengan dua bidang lainnya. Hal itu bisa disebabkan, karena ketentuan-ketentuan syariat telah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qurâan yang tidak menggunakan kata âÙØ§â bermakna âjanganâ.
Copyrights © 2017