Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, termasuk IKM Dodol Kentang yang mengalami penurunan pendapatan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha Dodol Kentang dengan pendekatan kombinasi menggunakan data sekunder dan primer dan Analisis data menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif dan SWOT. Hasil penenelitian dimana dari 37 IKM Dodol Kentang mayoritas pelaku usaha berusia 36-45 tahun, menjadikan Dodol Kentang sebagai pekerjaan utama dengan jumlah tenaga kerja terbanyak tiga orang, dan memiliki pendidikan terakhir sarjana (S1, sebanyak 35 IKM mengalami penurunan pendapatan selama pandemi, pasca pandemi, 22 IKM mengalami peningkatan pendapata, penggunaan media sosial mencakup WhatsApp (94,59%), Facebook (91,89%), Instagram (51,35%), Twitter (2,70%), dan Telegram (13,51%), dengan WhatsApp (70,72%) dan Facebook (81,08%) sebagai platform utama untuk pengembangan usaha. Analisis SWOT menunjukkan kekuatan IKM Dodol Kentang meliputi legalitas usaha, karyawan terlatih, bahan baku berkualitas, pembinaan dari pemerintah daerah, permintaan yang meningkat, harga terjangkau, dan status sebagai produk unggulan daerah. Kelemahannya termasuk ketergantungan pada bahan baku dari luar daerah, promosi yang lemah, ketahanan produk yang singkat, manajemen yang kurang baik, dan teknologi produksi serta pengemasan yang rendah. Peluangnya mencakup peningkatan permintaan pasar, harga produk yang terjangkau, dukungan pemerintah, pemasaran yang luas.
Copyrights © 2024