PT. Blang Ketumba merupakan Industri yang bergerak pada bidang pertanian dan pengolahan kelapa sawit dimana perusahaan tersebut menghasilkan CPO/Crude palm oil dan kernel. Pihak perusahaan memiliki target maksimum oil lossespada proses produksi yaitu pada stasiun sterilizer 1%, stasiun bantingan 3%, stasiun ampas kempa 5% dan stasiun pemurnian 1%. Dari beberapa stasiun tersebut berdasarkan data, diperoleh oil lossesmelebihi batas yang telah ditetapkan yang mengakibatkan berkurangnya perolehan rendemen minyak. Tujuan dari penelitian ini untuk menekan kehilangan minyak sebagai usulan perbaikan serta melihat kerugian secara finansial akibat kehilangan minyak. Dalam penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan menggunakan konsep defene, measure, analyse, dan improve untuk mengendalikan kehilangan minyak dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk melihat faktor penyebab masalah yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan nilai RPN tertinggi dengan menggunakan variabel FMEA yaitu severity, occurrence dan detection. Hasil penelitian menunjukkan nilai DPMO diperoleh sebesar 24800,96 dan untuk nilai sigma sebesar 3,46 dimana nilai sigma tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam rata-rata industri indonesia serta kapabilitas proses (Cp) pada setiap stasiun menunjukkan nilai sebesar 1,00 yang berarti kapabilitas proses berjalan dengan baik, namun masih perlu pengendalian yang ketat, sehingga perlu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan pada proses tersebut. Pada metode FMEA diperoleh tiga nilai RPN tertinggi penyebab masalah yang menjadi prioritas perbaikan yaitu pada stasiun pemurnian minyak sebesar 105 dan sterilizer yaitu tekanan yang tinggi dan lama waktu perebusan berturut-turut sebesar 98 dan 84. Untuk kuantitas losses minyak pada periode November 2022 dimana minyak yang seharusnya diperoleh ikut terbawa pada proses menimbulkan kehilangan sebesar Rp. 61.280.276.
Copyrights © 2023