<![CDATA[Peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia membutuhkan pendekatan yang mendukung keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Kurikulum Merdeka memungkinkan penggunaan metode fleksibel, seperti Cross-Disciplinary Learning (CDL), yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk memperkaya pembelajaran. Pendekatan ini membangun keterampilan lintas bidang dan kompetensi abad ke-21. Melalui modul ajar berbasis CDL, siswa dapat memecahkan masalah nyata dan bekerja dalam tim. Penelitian ini bertujuan untuk menyebarkan pengaruh pemanfaatan modul ajar berbasis Cross-Disciplinary Learning (CDL) dalam meningkatkan keterampilan kreativitas dan kolaborasi siswa sekolah dasar. Menggunakan metode eksperimen semu dengan desain Non-Equivalent Control Group, penelitian ini melibatkan siswa kelas IV di SD Negeri 006 Sekupang Batam sebagai populasi. Siswa bagian menjadi kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan modul CDL dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan wawancara, kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul CDL secara nyata mampu meningkatkan keterampilan kreativitas dan kolaborasi siswa. Penggunaan modul ini memungkinkan siswa mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, yang terlihat dari peningkatan kemampuan berpikir kritis, pemikiran dalam penyelesaian masalah, dan kemampuan bekerja dalam tim. Penerapan modul CDL sangat disarankan di kurikulum dasar sebagai pendekatan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keterampilan abad ke-21 pada siswa sekolah dasar]]>
Copyrights © 2025
