Transformasi menuju Industri 5.0 menekankan kolaborasi manusia-teknologi. Namun, SMK Negeri 1 Kedungwuni, sebagai sekolah berbasis industri 4.0, menghadapi tantangan ganda yaitu tingginya konsumsi energi dan minimnya pemanfaatan Internet of Things (IoT) sebagai media pembelajaran. Melalui sebuah studi kasus implementasi dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dikembangkan sebuah model IoT dual-fungsi untuk menjawab kedua tantangan tersebut. Sistem monitoring energi berbasis sensor PZEM-004T dan mikrokontroler Wemos D1 Pro diimplementasikan untuk memvisualisasikan data konsumsi energi (tegangan, arus, daya) secara real-time pada dashboard Node-RED. Hasilnya menunjukkan dampak ganda: secara teknis, sistem ini memungkinkan sekolah mengidentifikasi potensi pemborosan dan meningkatkan efisiensi energi. Secara pedagogis, workshop dan implementasi partisipatif berhasil meningkatkan pemahaman dan minat siswa serta guru terhadap IoT, yang dibuktikan dengan munculnya ide-ide proyek inovatif. Pelibatan aktif ini merefleksikan prinsip human-centric pada Industri 5.0, di mana teknologi menjadi alat pemberdayaan manusia. Didukung oleh buku panduan praktis, program ini berhasil mengintegrasikan solusi manajemen energi dengan media edukasi inovatif untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan Industri 4.0 dan 5.0.
Copyrights © 2025