Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis berbagai faktor yang mengakibatkan rendahnya partisipasi siswa selama proses belajar, terutama dalam perancangan dan pengelolaan pembelajaran di SD. Penelitian ini menyoroti pentingnya partisipasi siswa agar kegiatan belajar lebih efisien, relevan, dan dapat memotivasi siswa secara aktif. Namun kenyataanya, partisipasi siswa masih sangat terbatas karena pendekatan yang didominasi oleh guru. Guru sering kali menjadi pusat keputusan mengenai kurikulum, metode, dan penilaian, sehingga peluang bagi siswa untuk berpartisipasi sangat minim. Beberapa faktor rendahnya partisipasi siswa meliputi penggunaan metode pengajaran tradisional, kurikulum yang kaku, kurangnya relevansi materi yang diajarkan, serta keterbatasan waktu dan sumber daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam kepada guru IPS. Temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi-partisipatif seperti kerja kelompok, diskusi, dan (PBL) dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan baik. Peran guru sangat penting sebagai fasilitator yang dapat membimbing, memberikan motivasi, serta membuka kesempatan bagi siswa untuk beraktivitas secara mandiri. Partisipasi siswa memiliki dampak positif pada motivasi, minat belajar, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi akademik. Salah satu tantangannya adalah menyesuaikan model pembelajaran dengan kebutuhan siswa dan mengatasi keterbatasan kompetensi guru. Oleh karena itu, meningkatkan keterlibatan siswa adalah langkah penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.
Copyrights © 2025