Pembelajaran matematika di sekolah dasar kerap dianggap sulit dan membosankan oleh siswa, terutama saat mempelajari konsep dasar seperti perkalian bilangan cacah yang bersifat abstrak dan membutuhkan pemahaman logis. Namun, masih terbatas kajian yang secara spesifik menganalisis kualitas modul ajar matematika yang mengintegrasikan struktur pembelajaran, strategi aktif, dan pemanfaatan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur dan komponen pembelajaran dalam modul ajar “Perkalian Bilangan Cacah Sampai 100” kelas IV SD, mengkaji strategi pembelajaran yang digunakan, serta mengulas peran media berbasis AI dalam mendukung pemahaman konsep matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi terhadap satu dokumen modul ajar. Data diperoleh melalui telaah dokumen, dan dianalisis melalui tiga tahap: identifikasi, penelaahan, dan interpretasi. Instrumen penelitian berupa lembar analisis isi yang difokuskan pada tiga aspek utama: struktur modul ajar, strategi pembelajaran, dan pemanfaatan media berbasis AI, khususnya permainan edukatif Math Games: Animal Rescue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul ajar disusun secara sistematis dengan komponen lengkap, termasuk tujuan pembelajaran bertahap, kegiatan pembelajaran berbasis pengalaman konkret, asesmen formatif dan sumatif, serta pengayaan dan remedial. Strategi Discovery Learning dan Cooperative Learning yang digunakan terbukti relevan dengan karakteristik siswa sekolah dasar, karena mendorong eksplorasi, diskusi kelompok, dan refleksi mandiri. Di sisi lain, pemanfaatan media berbasis AI seperti Animal Rescue memberikan kontribusi positif dalam menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, interaktif, dan sesuai dengan gaya belajar visual dan kinestetik siswa. Media ini membantu meningkatkan motivasi, partisipasi, serta pemahaman siswa terhadap konsep perkalian. Selain itu, penggunaan aplikasi digital lain seperti Quizizz dan Canva turut memperkaya variasi aktivitas belajar yang adaptif terhadap kebutuhan siswa abad ke-21. Keterbatasan dari penelitian ini terletak pada ruang lingkup yang hanya mencakup analisis dokumen tanpa uji coba implementasi langsung di kelas, sehingga efektivitas nyata modul dalam praktik pembelajaran belum dapat dipastikan secara menyeluruh. Untuk itu, penelitian lanjutan disarankan agar melibatkan observasi kelas dan pengukuran dampak terhadap hasil belajar siswa. Kesimpulannya, modul ajar ini menunjukkan potensi yang besar sebagai perangkat pembelajaran matematika yang tidak hanya sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan dan karakteristik peserta didik melalui integrasi media digital berbasis AI.
Copyrights © 2025