Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran kader Posyandu dalam upaya penanggulangan stunting di Dukuh Alasmalang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, serta mendeskripsikan hambatan dan solusi yang dihadapi dalam pencegahan kasus stunting. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Terdapat empat peranan penting kader posyandu dalam rangka mengatasi stunting di Dukuh Alasmalang yaitu dengan melakukan: 1) Pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita yang mengalami stunting; 2) Sosialisasi dan penyuluhan tentang stunting kepada ibu balita Dukuh Alasmalang; 3) Pemberian vitamin kepada balita Dukuh Alasmalang; dan 4) Pendampingan dan konseling dengan Ibu balita melalui kegiatan kelas balita dalam rangka mencapai perubahan perilaku positif di masyarakat Dukuh Alasmalang. Kader Posyandu diharapkan menjadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan stunting. Upaya Kader Posyandu dalam penanganan stunting melibatkan berbagai intervensi yang terintegrasi: pertama pemberian sosialisasi dan konsultasi tentang pemberian makanan bergizi bagi anak dan keluarga, kedua pemantauan pertumbuhan anak, ketiga memberikan sosialisasi tentang perbaikan sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat dirumah terutama rumah ibu hamil dan balita.Karena memiliki kedekatan sosial dengan masyarakat, kader Posyandu dinilai mampu menjadi penghubung yang efektif dalam menyampaikan informasi serta mengedukasi warga terkait pencegahan dan penanganan stunting. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih ditemukan berbagai hambatan, baik yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal. Dimulai dari kondisi geografis Dukuh Alasmalang yang terpencil dengan akses jalannya yang rusak, hingga faktor internal berupa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
Copyrights © 2025