Buton rock asphalt (Asbuton) is one of Indonesia's potential natural resources that contains a significant amount of bitumen. The utilization of Asbuton offers a strategic alternative to reduce dependence on imported petroleum asphalt. This study aims to analyze the bitumen content in Asbuton samples using the Soxhlet extraction method. The research was conducted on ten Asbuton samples from Winning Village, Pasarwajo District, Buton Regency. The Soxhlet extraction method was selected due to its efficiency and accuracy in extracting non-volatile compounds. The results show that bitumen content varies between 27.00% and 34.79%, with moisture content ranging from 3.00% to 6.80%. A strong negative correlation (r = -0.84564) between bitumen and moisture content indicates that higher bitumen levels tend to correspond with lower water content in the samples. Based on the classification by the Directorate General of Highways, most samples fall into the B30 category (high bitumen content). These findings support the potential use of Asbuton as a sustainable construction material and contribute to the optimal utilization of local resources. ABSTRAKAspal batu Buton (Asbuton) merupakan salah satu sumber daya alam potensial di Indonesia yang mengandung bitumen dalam jumlah signifikan. Pemanfaatan Asbuton dapat menjadi alternatif strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor aspal minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar bitumen dalam sampel Asbuton menggunakan metode ekstraksi Soxhlet. Penelitian dilakukan pada sepuluh sampel Asbuton dari Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton. Metode ekstraksi Soxhlet dipilih karena kemampuannya dalam mengekstraksi senyawa non-volatil secara efisien dan akurat. Hasil analisis menunjukkan kadar bitumen bervariasi antara 27,00% hingga 34,79%, dengan kadar air berkisar antara 3,00% hingga 6,80%. Korelasi negatif yang kuat antara kadar bitumen dan kadar air (r = -0,84564) menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar bitumen, maka kadar air dalam sampel cenderung menurun. Berdasarkan klasifikasi Direktorat Jenderal Bina Marga, sebagian besar sampel tergolong dalam kategori B30 (bitumen tinggi). Temuan ini mendukung potensi pemanfaatan Asbuton sebagai bahan baku industri konstruksi jalan yang berkelanjutan, serta memberikan kontribusi dalam optimalisasi sumber daya lokal.
Copyrights © 2025