Memasuki paruh pertama milenium kedua, tantangan yang dihadapi perusahaan atau organisasi semakin berat dan kompleks. Berbagai bentuk ketidakmenentuan muncul seperti cepatnya globalisasi, percepatan inovasi, dan kompetisi yang terus tumbuh yang mengakibatkan mudah berubahnya situasi pasar (volatility), kompleksitas, dan ambiguitas (Schwenker & Wulf, 2013: 38). Era ini lebih dikenal dengan istilah era Industri 4.0 atau Revolusi Industri 4.0 (disingkat RI 4.0) yang ditandai dengan meningkatnya digitalisasi di segala bidang sehingga orang, objek, dan sistem dapat terhubung secara real time (Hecklau et al., 2016: 2). Otomatisasi dan pertukaran data berukuran besar (big data) dalam teknologi manufaktur menjadi kecenderungan yang nyaris tidak dapat dihindari perusahaan agar tetap kompetitif.
Copyrights © 2025