Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode true experiment design yang dilakukan di SMA Terpadu Riyadlul’Ulum. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA reguler dengan sampel yang dipilih terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ARCS, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian ini menggunakan posttest only control design. Pengumpulan data menggunakan instrumen kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari 2 soal dengan skor maksimal pada tiap soal yaitu 10. Analisis data yang digunakan yaitu uji T (Independent Sample T-Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang menggunakan model pembelajara ARCS lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, sebanyak 17 peserta didik dengan persentase 53% berada pada kategori tinggi, 13 peserta didik dengan persentase 41% berada pada kategori sedang, dan 2 peserta didik dengan persentase 6% berada pada kategori rendah. Sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 3 peserta didik dengan persentase 9% berada pada kategori tinggi, 16 peserta didik dengan persentase 50% berada pada kategori sedang, dan 13 peserta didik dengan persentase 41% berada pada kategori rendah. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran ARCS efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik.
Copyrights © 2024