Transisi dari pembelajaran matematika di sekolah menengah ke perguruan tinggi sering kali menjadi tantangan bagi mahasiswa, terutama dalam memahami pembuktian matematis, yang menuntut keterampilan logis, pemahaman konsep, serta kemampuan kognitif yang melibatkan berbagai proses di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan – kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal pembuktian matematis terkhususnya pada materi teori himpunan menurut sudut pandang neurosains. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deduktif kualitatif. Subjek penelitian yaitu 22 mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Instrumen yang digunakan adalah tes yang terdiri dari 2 soal tes pembuktian himpunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembuktian matematis pada materi teori himpunan. Kesalahan-kesalahan utama yang diidentifikasi diantaranya: 1) mahasiswa sering terjebak dalam manipulasi aljabar yang salah karena kurangnya pemahaman konsep dasar, yang menurut neurosains berkaitan dengan keterbatasan memori kerja di prefrontal cortex, yang mengelola informasi abstrak dan logika formal. 2) Kesalahan juga muncul dalam representasi visual, seperti pada diagram Venn yang tidak tepat, karena masalah integrasi visual dan abstrak yang melibatkan jalur parietal-oksipital, yang penting dalam memproses informasi spasial dan konsep abstrak. 3) Selain itu, mahasiswa jarang memberikan ilustrasi contoh konkret, yang menunjukkan kurangnya pemanfaatan kemampuan visualisasi yang melibatkan jalur ventral visual cortex untuk menghubungkan konsep abstrak dengan contoh nyata.
Copyrights © 2025