Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Peran Program Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam Mengurangi Anak Tidak Sekolah (ATS) di Wilayah Binaan 1 (Andalas) Kota Padang. Fenomena anak tidak sekolah masih menjadi permasalahan serius dalam pembangunan sumber daya manusia, sehingga diperlukan intervensi melalui pendidikan nonformal seperti SKB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap informan dari Dinas Pendidikan, pamong SKB, pihak kelurahan, orang tua, dan peserta didik. Analisis dilakukan menggunakan teori peran pemerintah menurut Gito Saputro (dalam Mustanir, 2020), yang meliputi peranan sebagai pemecah masalah, fasilitator, penghubung sistem, motivator, dan komunikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SKB berperan penting dalam menyediakan akses pendidikan kesetaraan melalui program Paket A, B, dan C serta pelatihan keterampilan praktis. Peran sebagai pemecah masalah dan fasilitator telah berjalan, namun belum optimal karena keterbatasan tenaga pamong belajar, minimnya dana operasional, dan rendahnya partisipasi masyarakat. Peran sebagai penghubung sistem dan komunikator dilakukan melalui kerja sama antara Dinas Pendidikan, kelurahan, dan pamong SKB untuk mendata dan memotivasi ATS agar kembali belajar. Meskipun menghadapi beberapa kendala, keberadaan SKB terbukti membantu mengurangi angka anak tidak sekolah dan mendukung pemerataan pendidikan di Kota Padang.
Copyrights © 2025