Kajian eskatologi berkait dengan pembicaraan mengenai peristiwa-peristiwa yang dialami setelah kematian. Kematian bukanlah akhir keberadaan manusia, sebagaimana diperkirangkan para filosof materialisme, melainkan pintu gerbang menuju tahap keberadaan berikutnya. Kehidupan di dunia dan kematian merupakan suatu rangkaian sistem dalam mekanisme penciptaan. Kematian adalah bagian dari persiapan menuju kehidupan yang lain, yang akan menggenapkan aktualitas keberadaan manusia, yang akan membawanya kepada destinasi akhir dirinya, Surga atau Neraka. Tolok-ukur kemajuan manusia dan peradabannya tidak bisa hanya didasarkan pada sekedar prestasi-prestasi material, sebab semua itu sama sekali tidak menjamin kemaslahatan bagi kelanjutan keberadaannya yang tidak berhenti dengan kematian fisikalnya. Terlepas dari kesulitan para pemikir materialistik untuk memahami persoalan eskatologi, beberapa argumen logis, disamping normatif (wahyu) bisa diajukan untuk memperkuat kebenaran yang terkait dengan persoalan eskatologis. Tema-tema yang terbahas dalam masalah eskatologis, hendaknya cukup menyadarkan kita bahwa terdapat pengalaman-pengalaman esksistensial manusia yang berada di luar jangkauan pembicaraan modernisme-materialisme yang ruang-lingkupnya melulu dibatasi oleh pengalaman pragmatis-ekonomis
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016