<![CDATA[Indonesia merupakan negara agraris, sebagai negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang besar, luas, sumber daya alam beraneka ragam. Dengan kondisi alam seperti itu, sektor petanian menjadi sektor yang penting bagi Indonesia. Akan tetapi dengan kondisi alam seperti itu Indonesia masih melakukan impor beras. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas lahan panen, tingkat konsumsi beras dan volume produksi beras terhadap impor beras. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan sumber data yaitu data sekunder yang diambil dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, dalam periode pengamatan tahun 2011-2023. Metode analisis data menggunakan VECM (VectorError Correction Model) dan data diolah menggunakan Eviews 12. Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) luas lahan panen dalam jangka pendek berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor beras, sedangkan dalam jangka panjang luas lahan panen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor beras, (2) tingkat konsumsi beras dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap impor beras, sedangkan dalam jangka panjang tingkat konsumsi beras berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor beras, (3) volume produksi beras dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap impor beras, sedangkan dalam jangka panjang volume produksi beras negatif tidak signifikan terhadap impor beras, (4) Dalam tinjauan ekonomi islam impor diperbolehkan sepanjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Islam tidak melarang perdagangan internasional, termasuk impor, selama barang atau jasa yang diimpor halal dan bermanfaat bagi masyarakat serta tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang, seperti riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian).]]>
Copyrights © 2025
