Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkecuali, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, namun di SDN Kesek 1 tengah menghadapi tantangan utama berupa tidak adanya guru pendamping khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah reguler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dari guru dan orang tua dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) di SDN Kesek 1 dalam keberhasilan pendidikan di sekolah reguler. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara, serta pengambilan dokumentasi. Data utama diperoleh dari guru kelas IV SDN Kesek 1 serta orang tua siswa ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang memiliki karakteristik khusus yaitu memiliki kemampuan kognitif yang terbatas, keterbatasan dalam berkomunikasi, keterbatasan dalam kemampuan beradaptasi sosial, serta memiliki ketergantungan yang tinggi kepada orang lain. Berdasarkan karakteristik tersebut mengarah kepada jenis ABK tunagrahita dengan klasifikasi tunagrahita berat. Tidak adanya guru pendamping khusus bagi siswa ABK menunjukkan adanya peningkatan beban kerja guru, sehingga strategi guru dalam menangani siswa ABK yaitu dengan bekerja sama dengan orang tuanya. Dengan demikian, peran guru di SDN Kesek 1 dalam pendidikan bagi siswa ABK, yaitu sebagai pendidik, fasilitator, motivator, serta evaluator. Sedangkan perang otang tua dalam pendidikan bagi ABK, yaitu sebagai pendamping utama, sumber, serta guru.
Copyrights © 2025