Anak tunarungu menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal komunikasi dan keterlibatan aktif siswa saat di kelas. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran bermain peran dalam proses pembelajaran anak tunarungu serta dampaknya terhadap keterlibatan dan komunikasi mereka di SLB Negeri Keleyan 01. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan metode bermain peran, di mana siswa berperan sebagai penjual dan guru sebagai pembeli dalam materi pembelajaran uang, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan. Selain itu, metode ini juga mendorong siswa untuk lebih aktif berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dan ekspresi tubuh, sehingga meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Metode pembelajaran bermain peran terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman materi dan kemampuan komunikasi siswa tunarungu di SLB Negeri Keleyan 01.
Copyrights © 2025