Guru memiliki peran sentral dalam keberhasilan pendidikan inklusif, termasuk dalam menangani siswa dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang memerlukan pendekatan pembelajaran berbeda. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa guru di sekolah dasar masih menghadapi berbagai kendala dalam praktik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi guru dalam menghadapi siswa ADHD di SDN Banyuajuh 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan observasi terhadap guru kelas 1 serta siswa dengan ADHD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi sejumlah kendala, antara lain belum adanya sistem identifikasi formal terhadap siswa berkebutuhan khusus, keterbatasan media pembelajaran yang sesuai, ketiadaan guru pendamping khusus, dan minimnya kerja sama berkelanjutan dengan orang tua. Implikasi dari temuan ini menunjukkan perlunya penguatan sistem pendidikan inklusif di tingkat sekolah dasar melalui pelatihan guru, penyediaan layanan identifikasi dini, dan peningkatan kolaborasi antara sekolah, keluarga, serta tenaga profesional agar pembelajaran bagi siswa ADHD dapat berlangsung lebih optimal.
Copyrights © 2025