Riset ini bertujuan guna menganalisis akibat etnosentrisme dalam komunitas suporter sepak bola terhadap pola interaksi antarbudaya di platform digital. Dalam masa globalisasi serta pertumbuhan teknologi komunikasi, media sosial sebagai ruang pertemuan virtual lintas budaya, tercantum di golongan penggemar sepak bola dari bermacam negeri. Tetapi, fanatisme terhadap klub tertentu kerap kali memicu perilaku etnosentris yang menghalangi komunikasi yang inklusif, toleran, serta sama- sama menghargai. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif lewat observasi media sosial dan analisis isi terhadap pendapat serta dialog daring di platform semacam Twitter, Instagram, serta forum suporter. Hasil riset menampilkan bahwasanya etnosentrisme tercermin dalam pemakaian bahasa yang merendahkan, stereotip budaya, sampai penolakan terhadap pemikiran yang berbeda. Interaksi antar suporter cenderung dipengaruhi oleh sentimen kelompok yang menguatkan batasan bukti diri budaya secara eksklusif. Apalagi, algoritma media sosial ikut memperburuk polarisasi dengan menyajikan konten yang memantapkan bias kelompok. Walaupun demikian, ada pula komunitas digital yang mempromosikan diskusi lintas budaya yang sehat. Oleh sebab itu, kenaikan literasi digital serta budaya jadi kunci buat mendesak ruang komunikasi yang lebih inklusif serta kurangi kemampuan konflik akibat etnosentrisme di dunia maya.
Copyrights © 2025