MDGs (Millenium Development Goals) diberlakukan untuk menanggapi tantangan global yang targetnya adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun karena mendapat banyak kritikan maka MDGs pun berakhir, kemudian dirancanglah sebuah inisiasi yang serupa dalam menyempurnakan beberapa target yang dianggap lebih efektif untuk mencapai tujuan dalam pembangunan berkelanjutan secara global, yaitu SDGs (Sustainable Development Goals). Pada era yang sama, lahirlah sebuah isu dunia baru, yaitu industri halal yang merupakan sebuah kegiatan dalam memproses bahan baku hingga menghasilkan produk halal yang penggunaan sumber daya maupun prosesnya diizinkan oleh syariah (Islamic law). Tantangan SDGs dengan isu baru pada industri halal tersebut membuka peluang sektor dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia yaitu sektor pariwisata. Di era new normal setelah Indonesia diselimuti pandemi covid 19, sektor pariwisata mulai menjalankan operasionalnya kembali. Yogyakarta merupakan kota istimewa yang menyuguhkan beraneka ragam keindahan wisata alam, keunikan budaya, dan kuliner yang memanjakan lidah. Aspek wisata yang menjadi minat wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya adalah di bidang wisata kuliner. Kehalalan kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta ini mulai diperhatikan wisatawan, terutama yang beragama Islam. Terbatasnya akses informasi dan lokasi kuliner tersertifikasi halal dirasakan oleh wisatawan ketika berkunjung ke daerah ini. Dengan adanya pandemi covid 19 perkembangan teknologi informasi berkembang semakin pesat dan memunculkan cara baru dalam kehidupan yang dikenal dengan e-life. Era new normal dengan masyarakatnya yang sudah mulai mengimplikasikan e-life dalam kehidupan sehari-hari, ditandai dengan peran gadget yang tidak lepas dari keseharian seseorang di era sekarang memunculkan sebuah kebutuhan baru termasuk dalam sektor wisata kuliner. Aplikasi tracking kuliner halal Daerah Istimewa Yogyakarta berbasis android hadir untuk melacak kuliner tersertifikasi halal dengan mengintegrasikan aplikasi android dengan layanan Google maps dan Global Positioning System (GPS) sebagai integrasi dari Halal Center Indonesia dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di era new normal. Penulis akan menggunakan metode waterfall, agar mudah diimplementasikan dalam pengembangan sistem, yang terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis kebutuhan, mendesain sistem aplikasi dan juga database, serta implementasi aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain aplikasi tracking kuliner tersertifikasi halal di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari dua fungsi utama yaitu pengolahan data kuliner tersertifikasi halal dari sisi administrator dan aplikasi tracking kuliner untuk wisatawan. Harapannya pengembangan aplikasi ini kedepannya dapat digunakan sebagai pemandu wisatawan dalam mencari kuliner dan mendorong perkembangan kuliner tersertifikasi halal di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Copyrights © 2025