Diabetes mellitus merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia. Proses diagnosis secara konvensional sering menghadapi berbagai tantangan, seperti keterlambatan dan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja algoritma Naive Bayes dan Random Forest dalam klasifikasi diabetes dengan menggunakan dataset Pima Indians Diabetes. Untuk mengatasi ketidakseimbangan kelas, dataset diproses menggunakan teknik Synthetic Minority Over-sampling Technique (SMOTE). Evaluasi kinerja dilakukan menggunakan metrik akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Random Forest memperoleh akurasi sebesar 79,5%, presisi 79,6%, recall 79,5%, dan F1-score 79,5%. Sementara itu, algoritma Naive Bayes memperoleh akurasi 76,5%, presisi 76,5%, recall 76,5%, dan F1-score 76,5%. Temuan ini menunjukkan bahwa Random Forest unggul dalam menangani data yang kompleks dengan akurasi prediksi yang lebih tinggi, sedangkan Naive Bayes tetap efektif untuk implementasi yang lebih sederhana karena efisiensi komputasinya. Studi ini berkontribusi dalam pengembangan sistem pendukung keputusan cerdas untuk deteksi dini diabetes yang lebih cepat dan akurat, sehingga dapat membantu mengurangi beban pada sistem layanan kesehatan.
Copyrights © 2025