Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam

KOMUNITAS HABITAT BEKANTAN (Nasalis larvatus Wurmb) PADA AREAL TERISOLASI DI KUALA SAMBOJA, KALIMANTAN TIMUR

Tri Atmoko (Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Jl. Soekarno-Hatta Km 38 Samboja, Po Box 578 Balikpapan, Kalimantan Timur)
Ani Mardiastuti (Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, IPB Kampus IPB Dramaga, Po Box 168, Bogor, Jawa Barat 16001)
Entang Iskandar (Pusat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat-IPB Jl Lodaya II No. 5 Bogor, Jawa Barat)



Article Info

Publish Date
22 Mar 2016

Abstract

Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) adalah primata endemik Borneo dan termasuk dalam endengered species menurut IUCN.  Habitat bekantan sebanyak 40% telah berubah fungsi dan hanya sekitar empat persen yangada di kawasan konservasi. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi tentang komunitas habitat dankondisi isolasinya di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasimetode garis berpetak dan penggambaran profil habitat. Habitat dibagi tiga, yaitu komunitas rambai,komunitas rambai-riparian, dan komunitas riparian.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitat terisolasi dan terfragmentasi oleh pemukiman, jalan raya, kebun, areal penggembalaan ternak, kanal air, jembatan,bekas tambak, dan penambangan pasir. Tumbuhan penyusun habitat meliputi 79 jenis yang termasuk dalam71 marga dan 45 suku.  Komunitas rambai didominasi rambai laut. (Sonneratia caseolaris (L.) Engl.) pada semua tingkat vegetasi.  Komunitas rambai-riparian didominasi S. caseolaris pada tingkat pohon, sedangkanArdisia elliptica Thunb. dominan pada tingkat pancang dan semai. Komunitas riparian tingkat pohondidominasi Vitex pinnata L. sedangkan tingkat pancang dan semai didominasi Elaeocarpus stipularis Blume.Tumbuhan pakan utama bekantan adalah S. caseolaris dan V. pinnata, tapi sistem permudaan alaminyaberjalan tidak normal. Tajuk pohon pada komunitas riparian kontinyu sedangkan komunitas rambai danrambai-riparian diskontinyu.  Pembinaan habitat dapat dilakukan dengan rehabilitasi di tepi sungai dan lahantidur milik masyarakat.

Copyrights © 2014