Bentuk pokok bangunan tradisional Jawa Joglo dan Tajug hampir sama hanya berbeda pada bentuk atapnya. Sistem struktur kedua bangunan dalam beberapa penelitian mampu beradaptasi aman terhadap gempa. Namun bangunan atap tajug telah mengalami morfologi dan perubahan fungsi, dimensi dan performa bangunan diakibatkan penambahan jumlah jamaah sehingga mempengaruhi adaptasi terhadap gempa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem struktur bangunan tradisional Jawa Joglo dan Tajug dalam adaptasinya terhadap gempa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Guna memperoleh gambaran maka analisis yang digunakan adalah analisis studi perbandingan sistem struktur kedua bangunan tersebut. Kasus yang menjadi amatan adalah bangunan arsitektur Jawa Joglo dan Tajug yang mengalami kerusakan dalam gempa di Indonesia. Temuan yang didapatkan perubahan morfologi, bentuk dan material bangunan arsitektur Jawa Tajug dengan pondasi jepit maka bangunan tidak rawan terhadap gempa. Sementara bangunan Joglo yang masih mempertahankan bentuknya dengan material menggunakan kayu menyebabkan bangunan ini aman saat terjadi gempa.
Copyrights © 2024