cover
Contact Name
Hidayatus Sibyan
Contact Email
hsibyan@unsiq.ac.id
Phone
+622863326102
Journal Mail Official
jiars@fastikom-unsiq.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo Jl. KH. Hasyim Asy'ari Km. 03, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia, 56351
Location
Kab. wonosobo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arsitektur
ISSN : 18299431     EISSN : 27460584     DOI : https://doi.org/10.32699/jiars
Core Subject : Engineering,
Jurnal mengundang penulis dari berbagai disiplin ilmu yang melakukan penelitian tentang arsitektur dari berbagai bidang ilmu. Jurnal Ilmiah Arsitektur merupakan jurnal open access. Focus jurnal meliputi tema building science, sejarah bangunan, urban design, permukiman, tata ruang dalam dan semua tema yang relevan dengan arsitektur.
Articles 145 Documents
PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT JUAL BELI DENGAN PENDEKATAN KENYAMANAN TERMAL DI DESA MARON, WONOSOBO Nofendi Ardiyanto; Hermawan Hermawan
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 1 (2020): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i1.1399

Abstract

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, pusat jual beli di pedesaan masih menjadi wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi berskala menengah, kecil, serta mikro khususnya di wilayah pedesaan yang sebagian besar merupakan produk lokal. Keberhasilan pusat jual beli di pedesaan sangat tergantung pada sejauh mana masyarakat lokal memiliki dan mengelola usaha di wilayah tersebut, oleh karena itu pengembangan pusat jual beli di pedesaan harus disertai dengan pengembangan kapasitas lokal. Pengembangan ini dapat di dasari oleh pemerintah desa ataupun swasta yang bekerjasama dengan masyarakat dalam mendirikan pusat jual beli desa yang memadai. Pusat jual beli di pedesaan juga diharapkan memiliki peran yang signifikan sebagai pusat pertumbuhan (growth center) dalam pembangunan ekonomi di wilayah pedesaan. Oleh karena itu, pusat jual beli desa dapat dijadikan sebagai generator untuk mendukung kegiatan ekonomi daerah sekitarnya serta akan merangsang pertumbuhan ekonomi kawasan yang juga akan diikuti oleh pembangunan wilayah yang lebih luas.
ANALISIS UTILITAS JALAN UNTUK MENDUKUNG KAWASAN YANG RAMAH LINGKUNGAN DESA WONOYOSO, MOJOSARI, MOJOTENGAH, WONOSOBO Aris Rahardi
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 1 (2020): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i1.1400

Abstract

Kerusakan jalan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya air, perubahan suhu, cuaca, temperatur udara, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik dan tonase atau muatan kendaraan-kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume kendaraan yang semakin meningkat. Keberadaan jalan raya sangatlah diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi, pertanian serta sektor lainnya. Mengingat manfaatnya yang begitu penting maka dari itulah sektor pembangunan dan pemeliharaan jalan menjadi prioritas untuk dapat diteliti dan dikembangkan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pemeliharaannya. Ruas jalan Raya Desa wonoyoso sepanjang Jalan mengalami kerusakan yang cukup signifikan, baik kerusakan Ringan maupun kerusakan berat pada beberapa ruas jalan dan hampir sepanjang ruas jalan tersebut. Tahapan penelitian ini meliputi: pemetaan jaringan jalan, identifikasi jenis perkerasan, kerusakan perkerasan jalan dan penyusunan rencana perbaikan kerusakan. Hasil penelitian ini didapatkan jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari jalan kecil (gang) ke jalan lingkungan sampai ke jalan besar. Ada dua jenis perkerasan jalan dilokasi penelitian yaitu jalan beton, dan jalan paving.
ANALISA KERUSAKAN RUMAH TINGGAL AKIBAT PERMASALAHAN LINGKUNGAN Bagas Cahyo Widhiarto
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 1 (2020): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i1.1401

Abstract

Rumah adalah tempat tinggal yang berfungsi sebagai tempat perlindungan. Dewasa ini masifnya pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat. Meningkatnya pembangunan ini menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan khususnya permasalahan pada kondisi tanah salah satunya erosi tanah. Erosi tanah adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh air melalui pori-pori tanah. Faktor terjadinya erosi tanah pada rumah adalah buruknya sistem drainase dan kurangnya resapan air. Diarea rumah pribadi dikelilingi oleh aliran air seperti kolam ikan dan sungai, hal ini membuat kondisi tanah disekitar rumah menjadi lebih basah membuat tanah menjadi labil serta mengalami erosi. Akibatnya beberapa bagian rumah ambles dan mengalami keretakan pada lantai. Perbaikan saluran drainase dengan pengalihan aliran air merupakan cara yang dapat dilakukan agar masalah erosi tanah dan tanah ambles pada rumah pribadi dapat ditanggulangi.
ANALISIS PENGGUNAAN JALAN SEBAGAI AREA PARKIR DILIHAT DARI SISI KENYAMANAN PENGGUNA Faisal Malik Asad Syaifullah
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 1 (2020): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i1.1402

Abstract

Permasalahan tempat parkir memang sering terjadi di lingkungan perkotaan ini disebabkan karena minimnya tempat untuk parker kendaraan sehingga tak jarang ada beberapa pengendara yang melakukan parker liar. Ternyata hal demikian juga terjadi di wilayah pedesaan. yang terjadi di area dusun cengang . Disebabkan karna sempitnya lahan dan rumah si pelik yang jauh dari jalan utama sehingga ada beberapa pemilik kendaraan roda empat (4) memarkirkan kendaraan di tepi/pinggir jalan. Sehingga ketika setiap orang yang berkendara melintasi/melewati jalan tersebut merasakan kurang nyaman karena sempitnya jalan desa dan adanya mobil yang diparkir dipinggir jalansehingga penggendara yang melewati harus lebih berhati-hati karena banyak anak kecil yang kadang menyebrang jalan dan kadang jalan yang tidak terlihat karena adanya kendaraan roda 4 yang diparkir dipinggir jalan tersebut. Oleh sebab itu terkadang jalanjadi agak macet karna yang seharusnya jalan di gunakan pengendara roda dua maupun empat, laju kendaraan jadi agak terhambat bila berpapasan dari arah yang berlawanan karena di gunakan untuk memarkirkan kendaraan roda 4.Metode penyelesaian masalah area parkir kendaraan bermotor maupun mobil di buat pada pojok utara dusun yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut.Sehingga arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancer dan menjadi lebih aman dan tertib
ANALISIS EKOLOGI DALAM PENYELESAIAN MASALAH UTILITAS LINGKUNGAN Dafit Prianto
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 1 (2020): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i1.1403

Abstract

R Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat dalam siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. keberadaan hujan sangat penting dalam kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Namun banyak permasalah yang bisa ditimbulkan khususnya pada rumah pribadi yang langsung berhadapan dengan jalan utama di desa Mlipak, kabupaten Wonosobo yang merupakan sebuah masalah utilitas lingkungan. Kurangnya jalur air, selokan yang kurang menampung volume air, pengaspalan dan pelebaran jalan membuat dimensi jalur air antara teras rumah dan jalan menjadi sempit, membuat air harus berbelok masuk ke teras yang telah berubah level menjadi lebih rendah setelah pengaspalan jalan kemudian masuk membanjiri area teras, gudang, ruang tamu bahkan ruang keluarga. Tentu hal tersebut membuat terhentinya aktivitas di area tergenang, menimbulkan kerugian ekonomi dan tentunya timbulnya masalah kesehatan yang diakibatkan. Metode penyelesain tersebut menggunakan observasi yang nantinya akan dianalisis dengan ilmu ekologi terhadap masalah utilitas lingkungan tersebut dengan hasilnya memberikan volume tambahan khususnya pada jalur air antara teras rumah dan jalan utama agar cukup untuk menampung aliran air menuju tempat pembuangan akhir agar tidak berbelok dan menggenangi area rumah.
PERKEMBANGAN KOTA BERBASIS PERAIRAN DI PONTIANAK Ely Nurhidayati; Iin Arianti
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 11 No 1 (2021): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v11i1.1578

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lansekap didominasi oleh laut, pesisir, sungai dan kanal sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah peradaban Indonesia berdasarkan pada budaya maritim dan asal mula perkembangannya berbasis pada perairan. Beberapa pulau berkembang menjadi kota-kota besar yang berbasis perairan menjadi faktor pendorong pengembangan suatu kota. Hal yang menarik adalah Pontianak sebagai kota air (waterfront city) memiliki 42 sungai dan kanal dengan posisi kota terletak pada persimpangan dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang menjadi cikal bakal lahirnya Pontianak pada tahun 1771. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra satelit, pengolahan gambar data, dan pendekatan penginderaan jauh. Sumber peta berasal dari citra landsat masing-masing tahun 1978, 1989, 2000 dan 2015. Penelitian ini menyajikan perkembangan eksisting dan guna lahan yang berkembang dari tahun 1978 sampai 2015. Hasil analisis interpretasi citra menunjukkan perkembangan guna lahan pada awalnya berkembang mulai dari posisi persimpangan triangle Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang merupakan asal terbentuknya permukiman pertama. Kemudian berkembang secara merata ke berbagai wilayah daratan di Pontianak. Analisis interpretasi citra juga menunjukkan perkembangan guna lahan yang berkembang mengikuti mengikuti pola aliran sungai dan jaringan jalan, hal tersebut merupakan indikator ekspansi perkembangan guna lahan ke wilayah ke daratan.
LAHAN DESA SEBAGAI BARANG UMUM (WACANA PENGELOLAAN KOLABORASI PADA INSTALASI BIOGAS DI ATAS LAHAN BENGKOK) Zaflis Zaim
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 2 (2020): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i2.1616

Abstract

Tanah desa adalah aset milik desa atau barang bersama, bukan milik perorangan, yayasan, lembaga atau perusahaan sehingga harus dipergunakan untuk kepentingan desa atau penyelenggaraan pemerintahan. Riset ini mengidentifikasi kendala pemanfaatan Bengkok sebagai tanah milik desa, focus menelusuri format pengelolaan kolaborasi dalam pemanfaatan instalasi Biogas sebagai sumberdaya di Dusun Indrokilo. Metode survey ditempuh bersama teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data penelitian melalui anggota kelompok tani, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta staf pemerintah desa. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pemanfaatan dan pengelolaan tanah desa oleh kelompok tani/ternak belum optimal. Produksi susu Sapi yang dihasilkan masih cukup kecil, fluktuatif, dan cenderung menurun. Penurunan produksi susu berakibat pula hilangnya produk olahan lain seperti sabun dan kerupuk dari bahan susu. Dampak lain adalah peluang bisnis pupuk dari kotoran ternak telah tutup, pasifnya supply gas rumah tangga yang diperoleh dari instalasi Biogas, dan jumlah anggota kelompok tani terus menurun. Riset ini menginisiasi perlunya peran 5 Stakeholders yaitu pemerintah daerah, pemerintah desa, pihak swasta, lembaga sosial dan masyarakat lokal agar berkolaborasi dalam pemanfaatan tanah desa terutama pengelolaan Biogas. Lembaga sosial dibentuk untuk merintis dan membenahi pengelolaan Biogas bagi kebutuhan rutin rumah tangga, serta menjembatani kepentingan masyarakat dengan semua pihak.
PENGARUH BUKAAN PADA RUANG RUMAH TINGGAL TYPE 70 TERHADAP KENYAMANAN TERMAL Amat Rahmat; Iwan Cahyanudin; Try Ramadhan
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 2 (2020): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i2.1617

Abstract

Rumah tinggal sebagai tempat berlindung dan beristirahat bagi manusia perlu mempertimbangkan kenyamanan termal. Kenyamanan termal di dalam rumah tinggal di tunjang dari berbagai faktor salah satunya bukaan. Bukaan berfungsi sebagai sirkulasi udara masuk kedalam bangunan yang berpengaruh terhadap temperatur dan kelembaban yang selanjutnya juga mempengaruhi kenyamanan termal dalam rumah tinggal. Artikel ini mencoba menganalisis kenyamanan termal bukaan pada bangunan rumah tinggal. Penelitian ini mencoba mengevaluasi kondisi temperatur dan kelembaban dalam bangunan hunian. Selanjutnya peneliti juga melakukan simulasi untuk mengintervensi bukaan bangunan dalam rangka mengoptimalkan masuknya angin dan menemukan kenyamanan termal yang lebih optimal. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dengan pengukuran dan simulasi. Hasil penelitian dari studi kasus yang dikaji menunjukan bahwa bukaan mempengaruhi kenyamanan di dalam ruangan. Ukuran bukaan yang besar belum tentu bisa menjadikan nyaman terhadap ruangan, tetapi bentuk dan penempatan daun bukaan yang tepat dapat menjadikan ruangan di dalam menjadi lebih nyaman.
KAMPUNG TERJEPIT SEBAGAI INDIKATOR PERTUMBUHAN WILAYAH SUB URBAN DI KAWASAN GADING SERPONG TANGERANG Mohammad Ischak
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 2 (2020): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i2.1618

Abstract

Kota-kota disekitar Jakarta mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada dasawarsa belakangan ini dikarenakan beberapa factor pendorong, diantaranya adalah munculnya permukiman skala besar, yang dibangun oleh pengembang-pengembang besar. Salah satu diantaranya adalah wilayah Tangerang, sebagai salah satu kota penyangga Jakarta. Pembebasan dan penguasaan lahan yang sangat luas yang dilakukan oleh pengembang besar dalam rangka mengembangkan kawasannya berlangsung secara sporadis termasuk penguasaan lahan dengan membebaskan perkampungan yang sudah ada sebelumnya. Pola penguasaan lahan tersebut mengakibatkan terbentuknya perkampungan terjepit yang saat ini masih eksis diantara perumahan-perumahan elit yang dibangun oleh pengembang. Kondisi demikian memunculkan permasalahan keruangan permukiman yang diakibatkan keberadaan dinding pembatas yang memisahkan dua jenis permukiman. Penelitian ini mengkaji karakteristik perkampungan terjepit dalam konteksnya sebagai penanda pertumbuhan Kawasan sub-urban di Indonesia sekaligus mencari elemen pembentuk karakter kampung terjepit. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data-data didapatkan secara langsung dari lapangan dan dari sumber lain untuk mengkaji karakter keruangan wilayah perkampungan terjepit. Temuan penelitian didapatkan bahwa elemen pola penataan massa bangunan dan akses yang hanya berupa satu jalur keluar masuk merupakan karakter yang paling khas dari suatu perkampungan terjepit.
KINERJA TERMAL RUMAH BERDINDING KAYU, ATAP GENTENG DAN LANTAI TANAH DI TROPIS HANGAT Hermawan Hermawan; Muhammad Ali Fikri
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 10 No 2 (2020): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v10i2.1619

Abstract

Kenyamanan termal penghuni diperlukan untuk menciptakan penghematan energi pada bangunan. Kinerja termal bangunan berdinding kayu diprediksi menunjukkan kinerja termal yang baik. Daerah tropis merupakan daerah dengan suhu udara yang cukup tinggi dan kelembaban yang juga cukup tinggi. Penelitian ini untuk mengetahui kinerja termal pada bangunan kayu, atap genteng dan lantai tanah di daerah Jepara. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan pengukuran variabel termal. Pengukuran dilakukan pada dua rumah yang mempunyai karakteristik yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran variabel termal pada kedua rumah tidak berbeda jauh. Suhu tertinggi masih di atas 39o. Kinerja bangunan belum bisa membuat pendinginan yang optimal.

Page 1 of 15 | Total Record : 145