Selama 4 tahun terakhir, PT XYZ 32, Pakis Malang, yang bergerak di industri aviasi penerbangan mengidentifikasi kurangnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini tercermin dari temuan berbagai faktor bahaya dan risiko yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. Analisis HIRA sebelumnya menunjukkan lima risiko extreme (H13, H17, H25, H26, dan H33). Penelitian ini bertujuan untuk mitigasi risiko extreme tersebut menggunakan pendekatan SECI dan metode Management of Change. Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif dengan mengumpulkan data dari 18 partisipan yaitu safety officer, manajer operasional, teknisi pemeliharaan pesawat, petugas ground handling dan personel dari departemen manajemen risiko. Hasil analisis statistik korelasi Spearman digunakan untuk memahami hubungan antar variabel sepanjang skala ordinal dengan pendekatan SECI menghasilkan socialization (Y2 : SOP terkait risiko-risiko extreme, Y3 : pengawasan dan inspeksi rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap SOP, Y4 : teknologi dan pengaturan ulang area, kerja, Y5 : memperketat protokol penanganan limbah berbahaya); externalization (Y7 : pengembangan materi pelatihan dan sosialisasi); combination (Y11 : conceptual knowledge assets) dan internalization (Y15 : promosi keselamatan kerja (K3) yang ditingkatkan). Sedangkan rekomendasi dari implementasi MOC meliputi peningkatan pelatihan dan kesadaran, penguatan prosedur keselamatan, pembaruan peralatan, serta keterlibatan semua level organisasi untuk memastikan keselamatan kerja yang konsisten.
Copyrights © 2025