Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) adalah Jurnal ilmiah yang didirikan dan dikelola oleh bagian Keselamatan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3/Kesling), Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas sejak tahun 2020. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember (e-ISSN: 2776-4133). Sesuai namanya, Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) menerima naskah dalam tema umum : 1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Kesehatan Lingkungan. 3. Epidemiologi Lingkungan 4. Epidemiologi Kesehatan Kerja
Articles
86 Documents
EDITORIAL : Urgensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Aulia Rahman
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (38.988 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.1-2.2020
Keselamatan dan kesehatan Kerja serta Kesehatan Lingkungan sejatinya adalah dua hal yang sejatinya sangat penting dan esensial untuk menjadi perhatian dalam aktivitas sehari-hari. Sayangnya, manusia seringkali mengabaikan kedua hal tersebut. Sehingga, akhirnya gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan pun tidak dapat dihindarkan. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) - Volume 01 No. 01 memuat beragam penelitian yang bisa membuka cakrawala pemikiran, bahwa isu keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam keseharian manusia
Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional Di Padang Dan Payakumbuh
Aria Gusti
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (142.698 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.3-11.2020
Perilaku sanitasi lingkungan mengacu pada keterlibatan warga dalam penyediaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan fasilitas dan pelayanan sanitasi lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk menilai ketersediaan sarana sanitasi lingkungan dan perilaku sanitasi pedagang pasar dalam hal pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan yang tersedia dan responnya ketika sarana sanitasi lingkungan tidak tersedia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dan penelitian ini akan fokus pada pasar Nanggalo di Kota Padang dan pasar Ibuh di Kota Payakumbuh, Indonesia. Sebanyak 96 pedagang menjadi responden dalam penelitian ini yang mengambil sampel secara sistematis. Variabel terikat dalam penelitian adalah kategori pasar, dan variabel bebas meliputi akses fasilitas sanitasi lingkungan dan perilaku sanitasi lingkungan. Data dianalisis menggunakan tabulasi silang. Akses fasilitas sanitasi didapatkan oleh hampir semua pedagang (97,9%) di Pasar Ibuh yang mengaku menggunakan air ledeng sebagai sumber air bersih sedangkan Pasar Nanggalo sebagian besar (41,7%) menggunakan sumur gali. Mengenai aksesibilitas ke toilet, temuan mengungkapkan bahwa semua pedagang di pasar Nanggalo memiliki akses ke toilet. Namun di pasar Ibuh, ada 2,1% yang tidak memiliki akses jamban. Studi ini menemukan bahwa ada hubungan antara perilaku sanitasi pedagang dengan jenis pasar tempat mereka melakukan kegiatan perdagangan. Studi ini juga menetapkan bahwa para pedagang, khususnya di pasar Ibuh, pergi jauh untuk mengakses fasilitas lingkungan seperti persediaan air dan toilet daripada rekan mereka di pasar Nanggalo. Studi ini merekomendasikan sinergi upaya semua pihak yang terlibat dalam menciptakan lingkungan yang sehat
Assessing Health Risk For Community Adaptation In Urban Heat Island Area Of Padang City
Putri Nilam Sari
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.878 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.12-26.2020
Areas classified as Urban Heat Islands (UHI) have a higher health risk due to climate change. High population activity, increasing population density, and low vegetation cover cause this area to become warmer than its surroundings. From the detection of the spatial pattern, Padang City has nine sub-districts belonging to UHI. In this area, environmental problems often occur due to climate calamities and have an impact on health. Therefore, this study was to determine the classification of public health risks and community adaptation to climate change in urban heat island areas. This research was conducted on 141 households in Koto Tangah sub-district as the large UHI area and highly prone to climate problems. Data collected by questionnaires, observation, and literature study. The risk assessment matrix was used to identify health risk status. The results showed that water pollution, respiratory problems, and diarrheal diseases are classified as high risks. The community needs to adapt to climate change, mainly doing routine physical activities, to increase immunity from many diseases.
Hubungan Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan Stres Perawat Di Rsud Dr. Adnaan Wd Payakumbuh
Azyyati Ridha Alfian
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.896 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.27-34.2020
Profesi sebagai perawat memberikan kontribusi sangat besar terhadap kejadian stres kerja. Hasil survey yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2006) bahwa 50,9% perawat Indonesia mengalami stres kerja. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan 50% perawat di ruang rawat inap mengalami stres kerja ringan dan 50% perawat mengalami stres kerja sedang. Hal ini dipengaruhi oleh beban kerja yang tinggi dan lingkungan kerja kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dan lingkungan kerja dengan kejadian stres kerja pada perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 hingga Maret 2020 dengan sampel sebanyak 61 orang perawat rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,7% perawat mengalami stres kerja sedang, 67% memiliki beban kerja berat dan 57,4% mengalami lingkungan kerja kurang baik. Hasil uji statistik didapatkan hubungan beban kerja (p-value=0,002), dan lingkungan kerja (p-value=0,002) dengan stres kerja. Terdapat hubungan antara beban kerja dan lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Untuk meminimalisir terjadinya stres kerja, diharapkan RS untuk melakukan pemeriksaan stres kerja secara berkala sebagai upaya penanggulangan dan pecegahan stres kerja pada perawat
Analisis Risiko Pajanan Pestisida Pada Petani Sayur Di Alahan Panjang
Septia Pristi Rahmah
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (129.057 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.35-40.2020
Penggunaan pestisida masih sangat luas dan populer di kalangan petani Indonesia. Dikenali dengan julukan sebagai negara agraris penggunaan pestisida diasumsikan dapat meningkatkan jumlah produksi hasil pertanian. Namun disisi lain, peggunaan pestisida secara masif dan tidak terkontrol akan membahayakan lingkungan karena pestisida dikenal sebagai polutan organik yang membutuhkan waktu yang lama agar terurai sempurna di alam. Keberadaan residu pestisida dapat menjadi ancaman bagi ekosistem dan dapat merusak jejaring makanan dan membahayakan kesehatan manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Desnizar (2015) tentang pola perilaku petani dan pengetahuan dalam penggunaan pestisida memiliki hubungan terhadap prevalensi keracunan pestisida pada petani sayur di Alahan Panjang, Kota Solok. Dari penelitian tersebut gambaran prevalensi keracunan pestisida yang disebabkan oleh pekerjaan berada pada rentang 8,5% - 50%. Penelitian dilakukan untuk memprediksi risiko kesehatan yang akan terjadi pada 60 orang petani sayur di Alahan Panjang dengan menggunaka desain studi ARKL. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi residu sipermetrin dan diazinon pada bawang merah yaitu 0,178 mg/Kg dan 1,032 mg/Kg. Hasil intake realtime kedua zat tersebut adalah 0,0187 mg/Kg/hari dan 0,108 mg/Kg/hari. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh risiko (Risk Quotient / RQ) masing-masing zat tersebut besar dari 1, yaitu 3,74 dan 5,4. Hal ini berarti pajanan pestisida pada bawang merah terlah memiliki risiko pada responden yang terpapar selama 12 jam per hari, 324 hari dalam setahun selama 5 tahun, serta lebih berisiko pada responden dengan berat badan besar sama 58 kg
Sistem Peringatan Bencana Dan Rencana Tanggap Darurat Masyarakat Wilayah Zona Merah Kota Padang Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi
Novia Wirna Putri
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (86.503 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.41-52.2020
Gempa bumi yang terjadi pada tahun 2009 di Sumatera Barat dengan sebagian besar kerusakan terjadi di Kota Padang, mengakibatkan korban jiwa tercatat sebanyak 1.587 orang. Untuk mengurangi dampak bencana maka masyarakat perlu melakukan upaya kesiapsiagaan bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah zona merah Kota Padang berdasarkan dua parameter yaitu sistem peringatan bencana dan rencana tanggap darurat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Besarnya sampel yang diambil adalah 106 responden. Analisis data menggunakan analisa univariat yang disajikan dengan data dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi variabel yang diteliti yaitu sistem peringatan bencana dan kesiapsiagaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,9% responden di wilayah zona merah Kota Padang memiliki sistem peringatan bencana dalam kategori siap, dan sebanyak 56,6% responden di wilayah zona merah Kota Padang memiliki rencana tanggap darurat dalam kategori siap. Diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat menyiapkan diri dari bencana salah satunya dengan mengoptimalkan sistem peringatan bencana baik secara tradisional maupun teknologi. Masyarakat perlu mengetahui jalur evakuasi dan tempat-tempat berkumpul jika terjadi gempa bumi, perlu menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang-barang yang diperlukan saat evakuasi
Analisis Perilaku Petugas Kesehatan Terhadap Penerapan Pencegahan Dan Pengedalian Infeksi Di Kota Padang Tahun 2020
Luthfil Hadi Anshari
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.508 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.1.1.53-60.2020
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections / HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan, juga infeksi karena pekerjaan petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perilaku petugas kesehatan terhadap penerapan pencegahan dan pengedalian infeksi di Kota Padang tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah kualitatif kepada petugas puskesmas dan Dinkes Kota Padang. Hasil penelitian pada komponen input berupa kebijakan, SDM, Sarana prasarana, dan dana sudah dikelola dengan baik oleh puskesmas. Komponen proses berupa Kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri (APD), kesehatan lingkungan, pengelolaan limbah, hygiene respirasi/etika batuk dan bersin telah disesuaikan dengan pedoman pencegahan penularan covid 19 pada masa pandemi. Komponen output yaitu terciptanya Perilaku Petugas Kesehatan Terhadap Penerapan Pencegahan dan Pengedalian Infeksi di Kota Padang Tahun 2020 telah diterapkan sesuai pedoman PPI. Namun pada pengelolaan sampah medis berupa APD selama covid dilakukan dengan pembakaran sehingga tidak sesuai dengan Permen LH No 56 tahun 2015 tentang pengelolaan limbah medis layanan kesehatan
Evaluasi Kepatuhan Upaya Penanggulangan Pra Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami Oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas Di Zona Merah Kota Padang Tahun 2020
Jennie Aprisna;
Putri Nilam Sari;
Aulia Rahman
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (149.201 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.2.1.35-45.2021
Puskesmas merupakan pusat pelayanan lini terdepan yang berperan sebagai unit pelayanan kesehatan penanggulangan bencana. Upaya penanggulangan pra bencana oleh tenaga kesehatan sangat penting terutama bagi puskesmas di zona merah gempa bumi dan tsunami untuk mengurangi jumlah korban jiwa dan kerugian lainnya akibat adanya bencana. Tujuan penelitian untuk mengetahui kepatuhan upaya penanggulangan pra bencana oleh tenaga kesehatan puskesmas di zona merah Kota Padang Tahun 2020 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 145 Tahun 2007. Metode penelitian adalah kualitatif kepada tujuh orang informan wawancara mendalam dan dua orang informan crosscheck. Penelitian dilakukan di Puskesmas A, Puskesmas B, dan Puskesmas C pada Bulan Januari hingga Maret 2020. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Analisis data melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya penanggulangan pra bencana, tidak semua puskesmas memiliki peta geomedik daerah rawan bencana. Semua puskesmas mempunyai jalur evakuasi di lingkup puskesmas. Tidak semua tenaga puskesmas mendapatkan pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana. Puskesmas telah memiliki inventarisasi peralatan kesehatan, alat komunikasi berupa handy talkie serta obat-obatan. Puskesmas menerima dan menindaklanjuti informasi peringatan dini dari Dinas Kesehatan namun dalam keadaan darurat puskesmas dapat mengambil komando sendiri. Setiap puskesmas sudah memiliki tim kesehatan lapangan, serta puskesmas telah melakukan koordinasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan bencana. Simpulan penelitian, tidak semua puskesmas menjalankan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 145 Tahun 2007 karena belum menjadi prioritas program puskesmas. Diharapkan kepada puskesmas di zona merah Kota Padang melaksanakan upaya penanggulangan bencana berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 145 Tahun 2007
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) Pajanan PM2.5 Pada Siswa Di SD N 28 Mandau Duri Riau Tahun 2020
Haqqi Ismah Latifah;
Aria Gusti;
Septia Pristi Rahmah
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (188.911 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.2.1.1-10.2021
Particullate Matter merupakan salah satu komponen utama penyebab terjadinya pencemaran udara serta dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan dan lingkungan. SDN 28 mandau adalah salah satu lokasi yang berpotensi untuk mengalami penurunan kualitas udara dan terjadinya paparan PM2,5 pada siswa karena posisinya yang berada di tepi jalan raya Hangtuah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan PM2,5 pada siswa di SDN 28 Mandau dan menentukan manajemen risiko yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Maret 2021 dengan responden sebanyak 101 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis risiko kesehatan lingkungan. Pada tahun 2021 konsentrasi rata-rata PM2,5 di SDN 28 Mandau adalah sebesar 10,11 ug/m3. Nilai RfC PM2,5 adalah 0,00855 mg/kg/hari. Tingkat risiko terhadap pajanan PM2,5 realtime dan lifetime (6 tahun) pada masing-masing titik sampling maupun karakterisasi risiko per individu diperololeh nilai RQ<1, yang artinya masih aman bagi kesehatan siswa. Konsentrasi PM2.5 di SDN 28 Mandau pada tahun 2021 berdasarkan hasil penelitian masih berada di bawah baku mutu dan tingkat risiko menunjukkan nilai aman sehingga perlu dipertahankan. Diharapkan pihak sekolah dapat terus menjaga kebersihan bangunan sekolah dan menambah jumlah tanaman hijau, serta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan pemantauan kualitas udara terutama konsentrasi PM2,5 secara rutin.
Analisis Potensi Bahaya Menggunakan Metode Hirarc Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Puskesmas Bengkalis Tahun 2020
Prayoga Wagesti;
Luthfil Hadi Anshari;
Fitriyani Fitriyani
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (175.484 KB)
|
DOI: 10.25077/jk3l.2.1.23-34.2021
Fasilitas kesehatan memiliki risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja. Salah satunya adalah sumber bahaya yang terdapat pada setiap pelayanannya. Upaya preventif dalam mencegah berbagai risiko kecelakaan kerja yaitu dengan melakukan manajemen risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pada Puskesmas Bengkalis tahun 2020. Desain penelitian ini adalah semi kuantitatif. Penelitian ini berlangsung pada September 2020- Januari 2021. Analisis potensi bahaya dilakukan menggunakan metode HIRADC. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi lapangan dan telaah dokumen, Informan yang dipilih sebanyak 13 orang menggunakan teknik purposive sampling. Hasil Identifikasi didapatkan sumber bahaya berasal dari alat sterilisasi, alat medis, bahan kimia, kabel yang berantakan, virus dan mikroorganisme. Penilaian risiko pada Puskesmas Bengkalis terbagi atas 30 risiko sangat tinggi, 47 risiko tinggi, 25 risiko sedang, 27 risiko rendah. Pengendalian yang telah diterapkan berupa penyediaan dan penggunaan APD sesuai standar, penyediaan safety box, perbaikan serta perawatan alat. Kesimpulannya terdapat 7-30 sumber bahaya pada tiap pekerjaan. Penilaian risiko pada tiap pelayanan umumnya berisiko tinggi. Pengendalian yang dilakukan belum terlaksana dengan baik. Maka disarankan kepada puskesmas untuk meningkatkan pelatihan K3 tiap pelayanan dan K3 secara umum, perbaikan terhadap peralatan yang ada, penyediaan SOP tiap pelayanan serta pengawasan terhadap K3 secara berkala.